JAKARTA-(deklarasinews.com)-Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jakarta Utara turut menggandeng komunitas ‘Salam Satu Aspal’, yang berisi pengendara sepeda motor ojek online (ojol), vespa dan matic. Hal ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kegiatan kemanusiaan, salah satunya donor darah.
Wali Kota Jakarta Utara, Syamsuddin Lologau mengapresiasi inisiasi pengurus PMI Cabang Jakarta Utara yang menggandeng berbagai komunitas kemasyarakatan. Tentunya, hal ini dapat memperbanyak stok kantong darah yang dibutuhkan bagi para pasien.

“Apalagi kita ketahui PMI Cabang Jakarta Utara ini salah satu pusat donor darah di DKI. Bahkan rumah sakit di berbagai daerah pun mengambil stok darahnya ke PMI sini. Tentu masyarakat harus turut mendukung ketersediaan stok kantong darah,” kata Syamsuddin, usai menghadiri buka puasa bersama di kantor PMI Cabang Jakarta Utara, Senin (21/5).

Usai meninjau seisi gedung, dijelaskannya fasilitas yang dimiliki PMI Cabang Jakarta Utara cukip komplit. Terdapat berbagai alat transfusi darah, laboratorium hingga tempat pengolahan darah agar hasil transfusi steril dari berbagai bakteri dan virus. Bulan Ramadhan tidak sepatutnya dijadikan alasan tidak mendonor darah. Untuk itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendonorkan darahnya sebagai aksi kemanusiaan.

“Tadi dapat laporan memang ada penurunan jumlah pendonor setiap bulan puasa. Harusnya bulan puasa ini bukan penghalang untuk mendonorkan darah. Ini menjadi bagian ibadah kita selama Ramadhan,” jelasnya.

Sementara Ketua pengurus PMI Cabang Jakarta Utara, Sabri Saiman mengungkapkan, alasan menggandeng komunitas ‘Salam Satu Aspal’ berawal dari tingginya angka kecelakaan para pengendara sepeda motor. Ketersediaan stok darah yang kerap menipis memicunya untuk mencari ide kreatif yang meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap donor darah, salah satunya melalui komunitas sepeda motor tersebut.

“Jadi di sini kami memberikan pemahaman kepada mereka (komunitas) agar rutin mendonorkan darahnya,” ungkapnya.

Menyangkut tingginya kebutuhan kelengkapan fasilitas donor darah, pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi DKI melalui Pemkot Jakarta Utara memasukkan kebutuhan tersebut dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Hingga saat ini, kelengkapan fasilitas tersebut hanya mengandalkan sumbangsih masyarakat yang peduli terhadap aksi kemanusiaan. “PMI ini bukan milik saya pribadi, juga bukan punya pengurus. Tapi PMI ini milik kita (masyarakat) bersama. Yang harus tetap ditingkatkan dan dijaga bersama-sama,” tutupnya (wbo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.