PJS Sumsel Silaturahmi dan Sinergi dengan PWI Sumsel

PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Dalam upaya memperkuat sinergi dan mempererat hubungan antarlembaga, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Sumatera Selatan mengadakan kunjungan silaturahmi ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, Selasa (8/7/2025).

Pertemuan ini berlangsung hangat dan produktif, diwarnai dengan berbagai gagasan kolaboratif demi kemajuan dunia pers di Sumsel.

Kunjungan PJS Sumsel dipimpin langsung oleh Ketua DPD, Edi Triono, didampingi Sekretaris DPD Wahyudi, dan Wakil Ketua I Oyong Hairudin Sikumbang.

Rombongan disambut hangat oleh jajaran pengurus PWI Sumsel, di antaranya Ketua PWI Sumsel Kurnadi, Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Sumsel Dr. Hadi Prayoga, Ketua Hubungan Antar Lembaga PWI Sumsel Anwar Rasuan, serta beberapa pengurus lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua PWI Sumsel Kurnadi menyampaikan apresiasi atas inisiatif silaturahmi dari PJS Sumsel dan menyambut baik hadirnya organisasi profesi baru yang mewadahi wartawan media siber.

“Kami mengapresiasi kehadiran teman-teman PJS Sumsel. Wartawan wajib berorganisasi agar kompetensi dan profesionalisme dapat terus ditingkatkan. Kami juga berharap PJS dapat merangkul wartawan online yang belum bergabung di organisasi manapun,” ujar Kurnadi.

Ia juga menegaskan pentingnya mekanisme rekrutmen anggota dalam organisasi kewartawanan.

“Jangan mudah menerima anggota baru. Buatlah mekanisme seleksi yang ketat dan fokuslah pada pelatihan-pelatihan jurnalistik. Itu yang akan menjaga kualitas organisasi,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua DPD PJS Sumsel, Edi Triono, dalam sambutannya memperkenalkan kepengurusan PJS Sumsel sekaligus menyampaikan harapannya agar dapat terus bersinergi dengan PWI Sumsel sebagai organisasi pers tertua dan berpengaruh di Indonesia.

“Kami butuh banyak wejangan dari PWI Sumsel agar PJS dapat tumbuh sebagai organisasi pers yang kredibel dan bermanfaat. Kami juga mengusulkan agar ke depan seluruh organisasi pers di Sumsel dapat bersatu membentuk wadah bersama, termasuk memiliki satu gedung sekretariat bersama,” usul Edi.

Menanggapi usulan tersebut, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga (Hubla) PWI Sumsel, Anwar Rasuan, menyatakan dukungan terhadap ide sinergi organisasi pers di Sumsel. Namun, ia menyarankan agar langkah awal dimulai dari pembentukan forum komunikasi atau forum pemersatu.

“Saya kira usulan gedung sekretariat bersama sangat bagus. Namun, alangkah baiknya kita mulai dulu dengan membentuk forum pemersatu antarorganisasi pers. Dari situ kita bisa menyatukan langkah,” kata Anwar.

Forum pemersatu tersebut, lanjutnya, bisa menjadi ruang koordinasi, diskusi, serta sarana saling berbagi program dan agenda keorganisasian. Menurutnya, sinergi seperti ini akan memperkuat posisi wartawan dan organisasi pers dalam menghadapi tantangan zaman.

Pada akhir pertemuan, Ketua DPD PJS Sumsel, Edi Triono, menutup dengan permohonan doa dan dukungan agar PJS dapat menjadi konstituen resmi Dewan Pers pada awal tahun 2026.

“Target besar kami adalah menjadi konstituen Dewan Pers di awal tahun depan. Untuk itu, kami terus memperkuat kelembagaan, administrasi, dan kualitas wartawan anggota. Mohon doa dan dukungan dari PWI Sumsel dan seluruh insan pers,” ungkapnya.

Silaturahmi antara DPD PJS Sumsel dan PWI Sumsel ini menjadi awal yang menjanjikan bagi terbentuknya sinergi lebih erat antarorganisasi pers di Sumatera Selatan.

Dalam suasana penuh keakraban, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga marwah pers serta mendukung tumbuhnya organisasi wartawan yang profesional dan berintegritas.

Dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, masa depan ekosistem media di Sumsel tampaknya akan semakin inklusif dan solid. (Ning)

 

Rayakan HUT ke-7, Wyndham Opi Hotel Tawarkan Promo Menginap Mulai Rp777.000

PALEMBANG -(deklarasinews.com)– ‎Wyndham Opi Hotel Palembang merayakan ulang tahun ketujuh dengan menawarkan paket menginap spesial senilai Rp777.000 dan berbagai diskon di sepanjang bulan ini.

‎‎Dalam rangka perayaan ini, tamu dapat menikmati harga spesial Rp777.000 untuk menginap di Deluxe room yang berlaku 1-18 Juli 2025. Wyndham Opi Hotel Palembang juga memberikan diskon 7+7 persen yang berlaku di sepanjang bulan Juli ini untuk berbagai paket lainnya, seperti:

‎- Heal & Treat, menginap sambil menikmati pijat gratis di Tirta Massage yang sudah termasuk sarapan

‎- Happy Campy, pengalaman berkemah seru di dalam kamar untuk anak-anak, lengkap dengan camilan dan sarapan gratis

‎- Magical Campcation, menginap satu malam di Deluxe Conecting room yang dihias dengan kemah, selimut lucu, dan camilan anak

‎- Stay and Dine, menginap dan dapatkan kupon makan Rp100.000 di Opi Mall dan sarapan gratis

‎- Birthday Blist, rayakan ulang tahun dengan menginap satu malam lengkap dengan dekorasi romantis, kue, dan kupon diskon 20 persen untuk makanan dan minuman

‎‎Selain itu, terdapat penawaran “weekend pasta and waffle” di Lotus Lounge dengan harga serba Rp77.000 untuk berbagai makanan dan minuman yang termasuk pasta, kue, dan es the. Promo ini berlaku setiap hari Sabtu di sepanjang bulan ini.

‎‎“Kami bangga menjadi bagian dari masyarakat Palembang dan terhormat dapat menjadi tempat bagi tamu untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman” ujar Alan Budiman, Marketing Manager Wyndham Opi Hotel Palembang.

‎‎ ”Tujuh tahun ini sangat berarti bagi kami dalam memperkenalkan keindahan pelayanan dan fasilitas yang tersedia kepada tamu yang berkunjung maupun menghabiskan waktu untuk Staycation/ berlibur,” tambahnya.

‎‎Tamu dapat memesan dan mendapatkan informasi lanjut mengenai promo menginap maupun makan dan minuman dengan menghubungi tim reservasi melalui WhatsApp di 0711-5541777 atau klik tautan yang tersedia di Instagram resmi @wyndhamopi.(Ning)

 

Gubernur Sumsel Serahkan Aset untuk Ditlantas, Dorong Polda Tingkatkan Pelayanan Publik

PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Dihari jadinya yang ke 79 tahun, kepolisian Republik Indonesia khususnya Polda Sumsel terus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat serta penegakan hukum yang berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat.

Hal inilah yang ditegaskan Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain disela sela upacara HUT Bhayangkara di Mako Brimob Polda Sumsel, Selasa (1/7/2025).

Brigjen Pol M Zulkarnain mengatakan Polisi dalam menjalankan tugas menjaga Kamtibmas dan penegakan hukum sangat mengharapkan dukungan dari semua lapisan masyarakat.

“Dukungan dari masyarakat sangat penting agar kami dalam melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat bisa lebih baik lagi. Kami terus berbenah diri supaya Kami bisa bekerja terus melayani masyarakat,”kata Zulkarnain.

Selain itu, di hari perayaan HUT Bhayangkara ke-79, Kapolda Sumsel mendapat kado istimewa dari Presiden Republik Indonesia berupa penghargaan Nugraha Sakanti atas kinerjanya.

Menurut Zulkarnain semua yang diraih berkat dukungan dari masyarakat Sumsel. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.

“Ulang tahun Bhayangkara ini sudah hampir 8 dekade, kami sangat berterimakasih kepada masyarakat Sumatera Selatan atas dukungannya. Sehingga kami bisa memberikan yang terbaik. Kapolda menerima Nugraha Sakanti penghargaan itu dari Presiden, itu juga berkat dedikasi beliau,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Polda Sumsel, Pemprov Sumsel memberikan satu bangunan dan lahan kepada Direktorat Lalu Lintas Polda yang berada di depan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.

“Tidak banyak Polda yang menerima penghargaan itu. Saya sebagai Gubernur memberikan reward berupa bangunan dan lahan yang sebelumnya adalah kantor Samsat, diserahkan menjadi markasnya Ditlantas Polda Sumsel, agar pelayanan lebih mengena di masyarakat, ” kata Deru.

Politisi partai Nasdem ini juga berpesan kepada Polda Sumsel untuk menjaga marwah dalam memberikan pelayanan secara langsung maupun digital.

“Penghargaan ini harus dijaga marwahnya, justru menjadi cambuk agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi,” katanya. (Ning).

Wali Kota Palembang Lantik Pengurus PB Korpri 2025–2029, Dorong Pembinaan Atlet ASN

PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Dalam semangat membangkitkan olahraga di kalangan aparatur sipil negara (ASN), Wali Kota Palembang Drs. H. Ratu Dewa, M.Si, secara resmi melantik jajaran pengurus Persatuan Bulutangkis (PB) Korpri Kota Palembang periode 2025–2029. Pelantikan ini digelar di Rumah Dinas Wali Kota di Jalan Tasik, Selasa (24/06/2025).

Ratu Dewa menegaskan bahwa PB Korpri harus menjadi ujung tombak dalam upaya mengembangkan potensi atlet di lingkungan ASN dan keluarga mereka. Ratu Dewa juga berharap  amanah yang ia berikan ke para pengurus PB Korpri bisa  dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

” Saya kira para PNS maupun PPPK cukup banyak yang potensial,khususnya yang menggeluti di bidang olahraga badminton. Begitu pun anak-anak mereka yang memiliki bakat. Kita wajib menggali dan memfasilitasi potensi itu sejak usia dini,” kata Ratu Dewa.

Lebih lanjut, Ratu Dewa menyinggung keberadaan Lapangan Cempako, salah satu lapangan bulutangkis legendaris yang telah menjadi saksi bisu perjalanan olahraga ini di Palembang. Ia menilai, lapangan tersebut memiliki nilai historis dan strategis yang patut dimaksimalkan untuk pelatihan maupun pembinaan atlet.

“Lapangan Cempako adalah aset penting yang bisa kita jadikan pusat kegiatan olahraga bulutangkis. PB Korpri harus mampu memanfaatkannya secara maksimal, baik untuk latihan rutin maupun kejuaraan,” tutupnya.

Dukungan terhadap pengurus PB Korpri yang baru juga datang dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Aprizal Hasyim, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pembina Olahraga (Bapor) Korpri Kota Palembang. Ia mengungkapkan bahwa kehadiran PB Korpri harus menjadi role model bagi cabang-cabang olahraga lain dalam tubuh Korpri.

“Palembang memiliki lebih dari 19.400 ASN yang merupakan sumber daya luar biasa untuk pengembangan olahraga. Kami ingin PB Korpri menjadi pelopor, bukan hanya bergerak aktif, tapi juga membawa nama baik Palembang ke ajang-ajang olahraga bergengsi,” kata Aprizal.

Ia juga memastikan bahwa setiap kegiatan yang melibatkan PB Korpri, mulai dari pelatihan hingga keikutsertaan dalam kompetisi seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), akan mendapat dukungan penuh dari organisasi. Bahkan, seluruh kebutuhan logistik dan akomodasi akan ditanggung.

“Kami ingin para atlet ASN tidak terbebani oleh urusan teknis. Fokus mereka hanya satu, yaitu berprestasi,” jelas Aprizal.

Sementara itu, Ediyus, SAP, yang dipercaya memimpin PB Korpri untuk periode 2025–2029, menyampaikan komitmennya untuk menjadikan organisasi ini lebih dinamis dan produktif. Ia menargetkan agar program latihan rutin, turnamen internal, hingga pembinaan usia dini dapat segera dijalankan dengan dukungan penuh dari semua pihak terkait.

” Alhamdulillah kami di support penuh oleh Walikota Palembang Ratu Dewa yang mana beliau juga sebagai Ketua Umum PBSI kota Palembang. Di pengurusan periode ini kami ingin menciptakan iklim olahraga yang hidup di kalangan ASN dan PPPK. Tidak hanya demi kebugaran jasmani, tapi juga sebagai sarana untuk menjalin kebersamaan serta mencetak prestasi,” ujar Ediyus.

Ia menambahkan, PB Korpri ke depan tidak akan berjalan pasif. Agenda yang sudah dirancang akan menitikberatkan pada konsistensi pembinaan dan pencarian bibit-bibit unggul.

” Untuk anggota yang terdaftar ada kurang lebih 90 orang dan untuk latihannya dua kali dalam seminggu, dan dalam waktu dekat kami akan mengadakan, turnamen antar instansi, coaching clinic bersama atlet profesional, serta kerjasama dengan PBSI menjadi beberapa rencana strategis yang akan diwujudkan,” pungkasnya. (Ning)

Ketua Harian KONI Sumsel Lantik Pengurus KONI Kota Palembang Periode 2025-2029

PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Bertempat di Rumah Dinas Walikota Palembang Jalan Tasik, Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel), H. Alinda Pati Gantada melantik Pengurus KONI Kota Palembang Periode 2025-2029, Senin (2/6/2025).

Pelantikan dihadiri Walikota Palembang Ratu Dewa, Wakil Walikota Palembang, Prima Salam, Sekda Kota Palembang Aprizal Hasyim, beserta beberapa OPD dan Camat yang berkesempatan hadir, Sekretaris Umum KONI Sumsel, Perwakilan Kejari, Perwakilan Dandim 0418 serta perwakilan Kapolrestabes Palembang.

Anton Nurdin terpilih kembali untuk kedua kalinya sebagai Ketua Umum KONI Kota Palembang periode 2025-2029 dengan Sekretaris Umum Rubi Indiarta, Ketua Harian M. Ali Ruben, dan Bendahara Alliyuddin Asral.

Ketua Harian KONI Sumsel Gantada dalam sambutannya, memberikan arahan kepada pengurus KONI Kota Palembang dan menekankan pentingnya kerja sama, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan roda organisasi.

Gantada juga berharap agar KONI Kota Palembang dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mengharumkan nama Palembang di kancah nasional maupun internasional.

Beliau juga mengingatkan pentingnya pembinaan atlet sejak usia dini dan pengembangan olahraga prestasi secara berkelanjutan.

Anton Nurdin Ketua Umum KONI Kota Palembang, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan akan fokus pada pembinaan atlet serta pengembangan olahraga di Kota Palembang.

Anton Nurdin berjanji akan membangun KONI Kota Palembang yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel. Ia juga berharap dukungan penuh dari semua pihak untuk mewujudkan visi dan misinya dalam memajukan olahraga di Kota Palembang.

Program pembinaan atlet akan menjadi prioritas utama, dengan fokus pada peningkatan kualitas pelatihan, fasilitas, dan kesejahteraan atlet.

Pada Porprov tahun 2025 yang akan berlangsung di Kabupaten MUBA, KONI Kota Palembang mengangkat tema “Palembang Berdaya, Palembang Berjaya, Palembang Juara” dan siap membawa pulang piala juara umum Porprov 2025 kembali ke Kota Palembang, tutupnya.

Walikota Palembang, Ratu Dewa, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Pemerintah Kota Palembang terhadap KONI Kota Palembang. Beliau berharap agar KONI Kota Palembang dapat berperan aktif dalam memajukan olahraga di Kota Palembang dan meningkatkan prestasi atlet-atlet Kota Palembang.

Ratu Dewa juga menekankan pentingnya sinergi antara KONI Kota Palembang dengan pemerintah daerah dalam pengembangan infrastruktur olahraga dan pembinaan atlet.

Untuk Porprov 2025 Walikota Palembang siap mendukung untuk menyukseskan kembalinya juara umum Porprov Sumsel 2025 di MUBA kembali ke Kota Palembang, pungkasnya. (nsy)

KORMI Kota Palembang Adakan Raker Jelang PORNAS VIII KORMI Di NTB

PALEMBANG –(deklarasinews.com) Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Palembang menggelar Rapat Kerja (RAKER) dengan agenda evaluasi kerja tahun 2024 dan membahas Rencana Kerja tahun 2025, kegiatan berlangsung di Ruang Parameswara Kantor Walikota Palembang, Rabu (28/5/2025).

Kegiatan ini dihadiri Walikota Palembang H. Ratu Dewa, Perwakilan KORMI Sumsel Eko Agus Sugianto, Ketua KORMI Kota Palembang Zulfikar Muharrami, Perwakilan 38 INORGA KORMI Kota Palembang serta puluhan Pengurus KORMI Kota Palembang.

Kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB, diawali dengan sambutan-sambutan, sambutan pertama oleh Ketua Panitia Raker Mualimin dengan laporan kegiatannya, dilanjutkan dengan sambutan Ketua KORMI Sumsel Eko Agus Sugianto, Ketua KORMI Kota Palembang Zulfikar Muharrami dan ditutup sambutan dari Walikota Palembang H Ratu Dewa.

Acara pembukaan RAKER KORMI Kota Palembang diakhir dengan foto bersama VVIP, VIP beserta pengurus KORMI Palembang dan VVIP bersama INORGA, dilanjutkan dengan coffee break.

Ketua KORMI Palembang Zulfikar Muharrami mengatakan bahwa Raker hari ini tentunya sebagai bahan evaluasi kegiatan sebelumnya, dan juga membahas rencana kerja yakni akan menggelar Festival Olahraga Rekreasi Tingkat Kota Palembang. “Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar pengurus KORMI dan mempercepat terwujudnya misi besar dalam mengembangkan olahraga masyarakat di Kota Palembang,” katanya.

Ketua KORMI Sumsel yang diwakili oleh Eko Agus Sugianto menuturkan bahwa banyak INORGA dibawah naungan KORMI “Oleh karena itu, KORMI berhak mendapatkan anggaran dari pemerintah melalui APBD. Dari kami KORMI Sumsel siap berpartisipasi untuk kegiatan KORMI Kota Palembang” tuturnya.

Sementara itu Wali Kota Palembang dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap KORMI Kota Palembang atas kinerjanya dibawah kepemimpinan Zulfikar Muharrami, Ratu Dewa juga berpesan untuk KORMI Kota Palembang bahwa sosialisasi hal yang penting, dari tingkat Kelurahan hingga Kecamatan. “Ini merupakan olahraga rakyat, sehari-hari yang perlu ditekuni, oleh karena itu menjadi hal penting bagi kita semua,” tutupnya.

Setelah Coffee Break acara dilanjutkan dengan sesi rapat pleno yang dibagi dalam tiga Sesi :

  1. Rapat Pleno I (10.00 – 11.00 WIB)

Laporan kegiatan KORMI Kota Palembang tahun 2024–2025.

  1. Rapat Pleno II (11.00 – 12.00 WIB)

Pemaparan program kerja tahun 2025, termasuk persiapan menuju FORNAS VIII NTB 2025 dan sosialisasi pembentukan KORMI di tingkat Kecamatan.

Pleno dipimpin langsung oleh Ketua KORMI Kota Palembang Zulfikar Muharrami didampingi tiga pimpinan sidang lainnya Ketua Harian, Sekretaris Umum dan Bendahara.

  1. Rapat Pleno III (12.00 – 12.30 WIB)

Penetapan status anggota INORGA KORMI Kota Palembang, sebagai bagian penting dalam konsolidasi organisasi.

RAKER diperkirakan akan ditutup pada pukul 13.00 WIB oleh Ketua KORMI Kota Palembang Zulfikar Muharrami, dan kepada seluruh peserta akan dijamu makan siang bersama sebagai penutup rangkaian kegiatan RAKER. (Ning)

Pemprov Sumsel Sinergi Dengan Kementan RI Percepat Program Cetak Sawah Tahun 2025

PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Cetak Sawah Tahun 2025. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Bina Praja, Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (22/5/2025).

Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru, Wakil Gubernur Sumsel H Cik Ujang, serta Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan RI, Dr. Ir. Andi Nur Alam.

Pertemuan ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di Sumsel.

Fokus utama rakor adalah merumuskan strategi dan langkah konkret untuk mempercepat pelaksanaan program cetak sawah baru serta optimalisasi lahan pada 2025. Langkah ini bertujuan mendukung swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Gubernur Herman Deru menegaskan komitmen kuat Sumsel dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Saat ini, Sumsel berada di posisi kedua secara nasional dalam proyek cetak sawah skala besar, setelah Kalimantan Tengah.

“Target ini bukan semata karena kondisi alam yang mendukung, tetapi juga hasil penilaian Kementerian Pertanian terhadap kesiapan jajaran pertanian di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Herman Deru.

Ia menambahkan, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak. Terlebih, saat ini pemerintah telah menghentikan impor beras, sehingga daerah penyangga seperti Sumsel memegang peran penting.

“Saat saya dilantik tahun 2018, Sumsel berada di posisi delapan sebagai penyumbang pangan nasional. Berkat kerja sama melalui program SERASI, kita kini masuk lima besar nasional,” jelasnya.

Gubernur juga menekankan bahwa capaian ini merupakan prestasi kolektif.

“Ini prestasi kita bersama. Yang terpenting adalah terjaganya semangat petani dalam menjaga produktivitas beras,” ujarnya.

Sebagai bentuk pengakuan atas kesiapan Sumsel, provinsi ini memperoleh alokasi cetak sawah seluas puluhan hingga ratusan ribu hektare. Gubernur menyampaikan terima kasih kepada Kementan atas kepercayaan tersebut.

“Kita harus benar-benar siap. Ini bukan pekerjaan biasa, tapi luar biasa. Ini tanggung jawab moral kita sebagai aparatur negara,” tegas Herman Deru.

Sementara itu, Dirjen PSP Kementan RI, Dr. Ir. Andi Nur Alam, menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung percepatan program cetak sawah di Sumsel.

“Hari ini kita tunjukkan komitmen. Tanpa itu, program tidak akan berjalan. Mulai hari ini, tim harus langsung bergerak,” ujarnya.

Ia juga meminta dukungan dari Pemprov Sumsel agar tim di lapangan dapat bekerja dengan leluasa sesuai SOP yang berlaku.

Dr. Andi Nur Alam juga mengumumkan bahwa tim tambahan dari Kalimantan Tengah akan segera bergabung untuk membantu proses identifikasi data.

“Tolong beri ruang kepada mereka untuk mengumpulkan data. Targetnya, Senin sudah ada keputusan,” katanya.

Data tersebut akan digunakan untuk pengecekan spasial dan desain yang telah disiapkan.

“Dalam dua minggu, kita targetkan 5.000 hektare rampung. Lalu melanjutkan ke 31.600 hektar berikutnya,” tambahnya.

Dalam pengelolaan lahan pertanian seluas 48.000 hektar, Dr. Andi menyarankan penggunaan E-Katalog.

“Kalau mau aman, gunakan E-Katalog, bukan swakelola. Swakelola itu cocok untuk daerah kecil. Tapi untuk skala besar seperti ini, E-Katalog jauh lebih efektif dan cepat,” pungkasnya. (Ning)

Bank Sampah Sudah Ketinggalan Zaman: Kesadaran dan Inovasi Adalah Jawaban atas Darurat Sampah Palembang

PALEMBANG -(deklarasinews.com)- PALEMBANG – “Satu Kelurahan Satu Bank Sampah” menggema di setiap sudut titik kota, tepat ketika Pemerintah Kota Palembang secara semangat mengumumkan hal itu sebagai salah satu program yang akan menyelesaikan tampak wujud memprihatinkan yang telah terjadi saat ini atas keadaan kato BARI menjadi peringatan Darurat Sampah.

Begitu yakin akan program itu, pemerintah kota Palembang dibawah kepemimpinan Walikota Ratu Dewa sebagai motor penggerak perkembangan tata kelola optimal untuk mendorong hal ini, secara ambisius 107 kelurahan akan aktif memilah dan mengolah sampah secara mandiri sebelum 2026. Sebanyak 37 bank sampah baru telah diresmikan, lengkap dengan taman edukasi bertema 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) yang ditujukan untuk mendidik anak-anak sejak dini.

Namun pertanyaannya, mengapa Palembang masih bertumpu pada pendekatan lama terhadap persoalan yang makin kompleks? Bank sampah bukan gagasan baru.

Ini adalah kebijakan warisan yang telah berusia lebih dari satu dekade, namun belum mengalami evolusi berarti.

Banyak yang justru stagnan, bahkan gagal total di banyak kota karena tidak disertai pembaruan sistem dan pemahaman mendalam soal perilaku sosial masyarakat.

TPS Penuh Bukan Karena Tak Ada Tempat, Tapi Karena Tak Ada Kesadaran

Di tengah semangat peluncuran bank sampah baru, realitas di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Salah satu contohnya terjadi di Pasar Kebun Semai, Palembang. TPS di sana  yang seharusnya menampung sampah aktivitas pasar  setiap hari overload.

Bahkan penerapan pemilahan sampah seperti 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace) telah berlaku. Dengan bak penampung di buat 3 tempat tampung namun tidak efisien dan berjalan sebagaimana mestinya.

“ Warga/pengunjung tetap membuang dengan gaya seperti atlet lempar lembing, tidak ada namanya membedakan dan memilah sampah itu,”.

Disisi lain, menurut data lapangan, total sampah dari pedagang pasar tidak sampai 1 ton per hari. Namun truk sampah selalu penuh hingga batas kapasitas, karena sampah dari luar pasar berdatangan tak terkendali. Warga dari lingkungan sekitar terus membuang sampah rumah tangga ke tempat yang bukan peruntukannya.

Ini adalah bukti bahwa masalah utama bukanlah kurangnya TPS, melainkan tidak adanya kesadaran dan tanggung jawab kolektif.

Bank sampah bisa saja terus dibangun, tapi jika warga tetap melihat TPS sebagai “tong sampah umum tanpa aturan”, maka tidak ada kemajuan berarti.

Bank Sampah: Gagasan Baik yang Gagal Berkembang

Sebagai instrumen, bank sampah punya tujuan yang mulia mendorong warga memilah sampah dari rumah, mengelola sisa konsumsi menjadi nilai ekonomi. Namun dalam praktiknya, banyak bank sampah hanya bertahan beberapa bulan sebelum mati suri.

Mengapa? Karena tidak ada sistem insentif yang kuat, tidak ada edukasi sosial yang konsisten, dan beban operasional seringkali tidak ditopang anggaran jangka panjang.

Lebih jauh lagi, dalam konteks darurat sampah seperti di Palembang yang memproduksi sekitar 1.240 ton sampah setiap hari  pendekatan manual berbasis warga ini tidak bisa bekerja sendirian. Apalagi jika masih mengandalkan tenaga relawan, logistik tradisional, dan pelaporan manual.

Mari Tangani Masalah Sampah dengan Sistem Modern

Untuk menjawab tantangan darurat sampah hari ini, Palembang tidak bisa terus-menerus mengulang pola lama.

Dibutuhkan sistem pengelolaan modern yang berbasis data, teknologi, dan intervensi wilayah. Beberapa langkah yang bisa segera dilakukan:

  1. Pemetaan Produksi Sampah per RT/RW dan Penempatan Kontainer Wilayah

Setiap RT/RW harus dipetakan berdasarkan volume sampah hariannya. Pemerintah kemudian wajib menyediakan kontainer sampah di setiap wilayah, sebagai solusi konkrit agar warga tidak membuang sampah ke tempat yang bukan peruntukannya. Ini akan mengurangi tekanan pada TPS umum dan pasar-pasar tradisional.

  1. Laboratorium Pemilah sebagai Motor Sistemik

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran miliaran untuk membangun laboratorium pengolahan sampah. Laboratorium ini harus menjadi motor utama sistem  memilah sampah dari kontainer wilayah dengan peralatan modern, bukan menyerahkan proses pemilahan sepenuhnya ke rumah tangga. Ini akan mempercepat daur ulang dan meningkatkan efisiensi.

  1. Layanan Jemput Sampah Berbasis Aplikasi

Sudah saatnya Palembang mengembangkan layanan jemput sampah on-demand berbasis aplikasi, di mana warga bisa menjadwalkan penjemputan sampah anorganik, elektronik, atau barang besar.

Model ini terbukti efisien di kota-kota maju dan bisa mengurangi praktik pembuangan sembarangan.

Masa Depan Tidak Bisa Diselesaikan dengan Alat Masa Lalu

Palembang sedang menghadapi darurat sampah. Jika tidak ditangani secara sistemik dan berbasis inovasi, program-program semacam bank sampah hanya akan menjadi warisan simbolik yang tidak menyentuh akar persoalan.

Bank sampah bisa tetap dijalankan sebagai bagian dari strategi pendidikan dan partisipasi warga. Tapi itu bukan solusi utama. Solusi utamanya adalah kesadaran kolektif, pengelolaan berbasis wilayah, dan adopsi teknologi modern yang bisa menjangkau masalah secepat masalah itu tumbuh.

Membangun kota bersih di masa depan membutuhkan lebih dari sekadar tempat — kita butuh sistem, budaya, dan keberanian untuk berubah.

Oleh: [Yoga Pratama]

Gubernur Herman Deru dan Rektor UNSRI Bahas Kerja Sama Kelembagaan dan Transportasi Mahasiswa

PALEMBANG -(deklarasinews.com)–  Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menerima audiensi Rektor Universitas Sriwijaya (UNSRI), Prof. Dr. Taufik Marwa, beserta jajaran di Ruang Tamu Gubernur Sumsel, Rabu (21/5/2025). Pertemuan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi dan pembahasan kerja sama kelembagaan antara Pemprov Sumsel dan UNSRI.

Dalam audiensi tersebut, Rektor UNSRI menyampaikan tiga pokok bahasan, yakni terkait status BLUD RSUD Siti Fatimah sebagai mitra praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran, penguatan kerja sama kelembagaan, dan penyediaan transportasi mahasiswa UNSRI dari Palembang menuju Kampus Indralaya.

“Kami memohon keringanan biaya bagi mahasiswa koas dan residen Fakultas Kedokteran yang menjalani praktik di RSUD Siti Fatimah. Mohon dukungan dari Bapak Gubernur,” ujar Taufik.

Ia juga berharap Pemprov dan UNSRI terus menjalin kemitraan dalam pengembangan kapasitas SDM serta peningkatan aksesibilitas mahasiswa menuju kampus Indralaya.

“Kami siap bekerja sama dalam peningkatan kapasitas SDM Pemprov Sumsel. Selain itu, kami juga berharap ada penambahan transportasi untuk mahasiswa dari Palembang ke Indralaya,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Herman Deru memberikan respons positif dan menyatakan akan segera menindaklanjuti ketiga usulan tersebut.

“Terkait RSUD Siti Fatimah, sejak awal saya mendukung keberadaannya hingga hibah tanah. Karena ini menyangkut mahasiswa, tentu kami tidak ingin mereka terbebani secara finansial. Akan kita bahas kemungkinan adanya potongan biaya,” katanya.

Lebih lanjut, Gubernur juga mengajak UNSRI untuk menjalin kerja sama dalam bidang ketahanan pangan di Sumsel, mengingat UNSRI memiliki Fakultas Pertanian yang dinilai unggul.

“Kalau ditanya fokus saya, maka saya jawab: pangan. Kita ingin kerja sama ini fokus pada pencapaian kemandirian pangan. Sumsel harus menjadi lumbung pangan, bukan hanya untuk konsumsi sendiri, tapi juga sebagai penyangga nasional. Kami harap UNSRI terlibat aktif,” tegasnya.

Terkait persoalan transportasi Palembang-Indralaya, Herman Deru menyebut Pemprov Sumsel telah menyiapkan solusi melalui moda transportasi kereta api.

“Hari ini juga saya akan panggil Kadishub. Sebelumnya kami sudah merencanakan penggunaan kereta api sebagai transportasi mahasiswa Palembang–Indralaya,” ujarnya.

Sebagai alternatif tambahan, ia menyarankan pemanfaatan Bank Pembangunan Daerah untuk mendukung pembiayaan kendaraan bagi Organisasi Angkutan Darat (Organda).

“Kita punya bank daerah. Kita bisa fasilitasi agar Organda memperoleh pinjaman untuk membeli bus yang layak, dan mereka bisa mencicilnya. Ini agar mahasiswa memiliki akses transportasi yang lebih baik ke kampus Indralaya,” tandasnya.

Turut hadir dalam audiensi ini Wakil Rektor Bidang Akademik UNSRI Prof. Dr. Ir. Rujito Agus Swignyo, Wakil Rektor Bidang Umum, Kepegawaian, dan Keuangan Dr. Drs. Tertiarto Wahyudi, serta sejumlah pejabat OPD terkait. (Ning)

Wali Kota Ratu Dewa Resmikan Taman Edukasi 4R dan Beri Penghargaan kepada Pejuang Kebersihan Kota Palembang

PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Upaya menciptakan Palembang sebagai kota bersih dan ramah lingkungan terus digencarkan oleh Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. Pada Selasa (20/5/2025), langkah konkret kembali diperlihatkan melalui peluncuran program “Satu Kelurahan Satu Bank Sampah” dan peresmian Taman Edukasi Pengelolaan Sampah 4R.

Kegiatan ini berlangsung di halaman kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang dan disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk para camat dari seluruh wilayah kota.

Dalam sambutannya, Ratu Dewa menegaskan bahwa program bank sampah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengendalikan volume sampah rumah tangga. Ia menargetkan agar setiap kelurahan di Palembang memiliki minimal satu bank sampah yang aktif dan berfungsi optimal. Saat ini, sebanyak 37 bank sampah baru telah disiapkan guna menunjang realisasi program tersebut.

“Kita akan terus bergerak hingga seluruh kelurahan memiliki bank sampah. Ini adalah solusi konkret, bukan sekadar wacana. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat sangat penting untuk menjawab permasalahan lingkungan kota,” ujar Dewa.

Dalam kegiatan tersebut, Ratu Dewa juga menyerukan agar seluruh camat di Palembang lebih aktif turun ke lapangan. Ia menekankan bahwa masalah lingkungan tidak bisa diselesaikan hanya dari balik meja kantor. Camat harus menjalin komunikasi langsung dengan warga, memantau kondisi wilayah masing-masing, dan terus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

“Camat jangan hanya duduk di ruangan ber-AC. Temui masyarakat, lihat kondisi wilayah, dan ajak mereka bersama-sama menjaga lingkungan. Selain sampah, perhatian juga harus diberikan pada masalah penerangan jalan dan genangan air atau banjir,” tegasnya.

Dalam semangat mengapresiasi kerja keras para petugas kebersihan yang menjadi garda terdepan dalam menjaga kebersihan kota, Ratu Dewa memberikan penghargaan kepada 16 petugas DLH. Mereka terdiri dari sopir truk sampah, penyapu jalan, hingga pengawas lapangan. Penghargaan diberikan dalam bentuk hadiah menarik seperti televisi, kulkas, hingga sepeda.

Tak hanya itu, petugas yang telah mengabdi selama lebih dari 30 tahun juga memperoleh penghargaan khusus atas dedikasi dan loyalitas mereka terhadap kebersihan kota.

“Para petugas kebersihan adalah ujung tombak kota ini. Mereka yang setiap hari bergelut dengan sampah layak mendapatkan penghargaan dan perhatian lebih. Terima kasih atas dedikasi dan semangatnya. Jaga keselamatan dan kesehatan dalam bekerja,” ucap Dewa penuh penghargaan.

Langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kota Palembang melalui berbagai inisiatif kebersihan dan pelibatan masyarakat menegaskan bahwa menjadikan Palembang sebagai kota bersih adalah komitmen bersama. Melalui program “Satu Kelurahan Satu Bank Sampah”, edukasi sejak dini melalui taman belajar 4R, serta penghargaan bagi para petugas lapangan, Ratu Dewa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif.

Gerakan kebersihan ini bukan hanya tentang mengurangi tumpukan sampah, tetapi juga membangun peradaban yang sadar lingkungan. Ini adalah warisan penting bagi generasi masa depan.

Tak hanya berfokus pada pengelolaan sampah, Pemerintah Kota Palembang juga meluncurkan Taman Edukasi Pengelolaan Sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace). Taman ini didesain khusus sebagai ruang belajar interaktif untuk anak-anak agar memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sejak usia dini.

“Anak-anak perlu diberi pemahaman tentang kebersihan sejak dini. Di taman ini, mereka bisa belajar tentang pengelolaan sampah sambil bermain. Harapannya, akan tumbuh kesadaran yang tertanam sejak kecil hingga dewasa,” ungkap Ratu Dewa.

Ditempat yang sama, Kepala DLH Kota Palembang, Ahmad Mustain, menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), setiap individu di Indonesia rata-rata menghasilkan 0,7 kilogram sampah per hari.

Dengan jumlah penduduk Palembang yang mencapai sekitar 1,8 juta jiwa, artinya timbunan sampah harian kota ini setara dengan 1.240 ton. Kondisi tersebut, menurutnya, tidak bisa dibiarkan terus menerus dan harus diatasi dengan cara mengurangi timbulan sampah dari sumbernya langsung.

“Salah satu strategi yang kami tempuh adalah melalui pembentukan bank sampah di tingkat kelurahan. Bank sampah ini merupakan unit terkecil yang menjadi ujung tombak edukasi dan pengelolaan sampah di masyarakat. Saat masyarakat mulai memilah antara sampah basah dan kering, maka nilai ekonomis dari sampah tersebut bisa dimanfaatkan lewat bank sampah yang kami sediakan,” jelas Mustain.

Pada peluncuran program yang dilaksanakan hari ini, DLH Kota Palembang resmi menambahkan 37 bank sampah baru untuk mendukung pencapaian target besar mereka: membentuk 107 bank sampah aktif sebelum Februari 2026. Ini merupakan bagian dari fase pertama program yang diharapkan bisa selesai dalam satu tahun ke depan.

“Hari ini kita meluncurkan 37 bank sampah tambahan. Target kami jelas, sebelum Februari 2026 sebanyak 107 bank sampah harus terbentuk dan aktif. Ini adalah misi bersama yang perlu dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat,” ujarnya optimis.

Ahmad Mustain menggarisbawahi bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran warga dalam mengelola sampah rumah tangga. Ia mengakui bahwa target pengurangan sampah sesuai amanat undang-undang adalah sebesar 37 persen, namun hingga saat ini realisasi di lapangan masih jauh dari harapan.

“Saat ini, tingkat pengurangan sampah di masyarakat baru berkisar antara 15 hingga 20 persen, dan itu pun mayoritas dilakukan oleh pelaku usaha. Sementara kontribusi rumah tangga masih minim. Padahal, jika masyarakat sadar dan mulai memilah sampahnya sendiri, angka ini bisa terdongkrak secara signifikan,” pungkasnnya.(Ning)