YAPEN -(deklarasinews.com)- Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupten Kepulauan Yapen Sonny Arnold Woria mengundang Pengurus Ikatan Keluarga Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Flobamora di Kabupten Kepulauan Yapen serta paguyuban Nusantara, masyarakat Adat Papua dan ormas serta pihak keamanan dari Polres Kepulauan Yapen dan Kodim 1709/Yawa menggelar rapat bersama di Kantor Kesbangpol pada Selasa (05/12/23).
Atas ijin dari Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Welliam R. Manderi S.IP., M.Si kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk mengadakan pertemuan dalam rangka menyikapi tindakan melawan hukum oleh oknum pengurus dan anggota Organisasi Massa (Ormas) Garuda Kupang dan Flobamora Triple X Kupang terhadap mahasiswa dan mahasiswi asal Papua yang sedang menggelar aksi damai memperingati 1 Desember yang diyakini sebagai Hari Kemerdekaan Orang Papua.
Kepala Kesbangpol Sonny Woria dalam keterangannya mengatakan Kesbangpol bersama Wakapolres Polres Kepulauan Yapen Kompol Nursalam Saka, dan Kodim 1709/ Yawa yang di Wakili Kasi Intel Joko Alif P, melakukan tatap muka bersama Pengurus Ikatan Keluraga Nusa Tenggara Timur NTT (Fombmora) serta paguyuban Nusantara dan masayarakata Adat yang ada di Kabupten Yapen menindaklanjuti apa yang telah terjadi pada tanggal 1 Desember 2023 di Kupang.
Melalui pernyataan sikap Keluarga NTT yang ada di daerah ini, kami pemerintah berharap agar menjadi penyejuk bagi kita semua, khususnya masyarakat Asli Papua yang ada di Kabupten Kepulauan Yapen.
Sonny Woria juga menambahkan bahwa kami pemerintah daerah berharap tidak ada lagi rencana – rencana aksi lain untuk balas terhadap apa yang terjadi. Kita semua tau bahwa dari Polda NTT telah mengambil langka hukum terhadap oknum dan ormas yang telah melakukan tindakan kekerasan bagi adik – adik Mahasiswa yang ada di sana,” ujarnya.
Kakesbangpol juga berharap seluruh Mahasiswa Papua yang ada di wilayah Provinsi Indonesia, belajar itu hal yang utama dan apa bila menyampaikan aspirasi tentu memperhatikan ketentuan peraturan yang berlaku sehingga tidak berdampak kepada kehidupan adik – adik Mahasiswa yang melakukan aksi tersebut.
Untuk itu, kepada Paguyuban – paguyuban lain juga selalu mengantisipasi apabila didaerah asal ada Mahasiswa Papua melakukan aksi demo apa bila ada tindakan kekerasan cepat tanggap dan segara mengambil sikap pernyataan sebagai mana mestinya seperti hari ini keluarga Flambora (NTT) dalam pernyataan sikap hari ini,”ujar Sonny Woria.
Sementara sesepuh Kerukunan NTT Kabupten Kepulauan Yapen mengatakan tadi kami sudah menyampaikan pernyataan sikap kami berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada adik – adik Mahasiswa Papua di Kupang tanggal 1 Desember 2023 yang lalu.
“Dengan tegas kami menyatakan kami tidak menghendaki peristiwa ini terjadi untuk masyarakat Papua di mana saja”.
Untuk itu, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua, senantiasa berada pada posisi kita semua sesuai masing- masing apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, dan pernyataan sikap kami tadi.
Tentunya kami berterima kasih kepada masyarakat Adat Papua dan seluruh masyarakat Nusantara yang berada di Kabupten Kepulauan Yapen serta bersama pemerintah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik juga Polres Kepulauan Yapen dan Kodim 1709 /Yawa,”bebernya.
Menurutnya mereka semua telah menerima pernyataan sikap kami agar suasana Serui tetap Aman, Ceria, Indah dan Sehat terus terpelihara bersama menjadi motor penggerak bagi daerah – daerah lain di seluruh Indonesia, ujar Sesepuh Kerukuunan Keluarga Nusa Tenggara Timur, Engkenis M.Pd di depan Kantor Kesbangpol Yapen didampingi para Tokoh NTT.
Yang membuat pernyataan sikap tersebut di antaranya, Ketua tungku Timur Pieter de Haan, Ketua tungku Flores Polycarpus Kolitolok, Sesepuh NTT, Leonardus Tutu, Yohanes Geo Tena, Yoseph Leomaing, Engkenis M.Pd, (GM).