BANDARLAMPUNG -(deklarasinews.com)- Dalam rangka memperingati hari tari dunia 2025, Ikatan Mahasiswa Seni Tari (IMASTAR) Universitas Lampung (Unila) berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Lampung (DKL) sukses laksanakan peringatan hari tari dunia 2025 pada Sabtu, 3 Mei 2025 yang berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Lampung, PKOR Way Halim.

Kegiatan ini mengangkat tema “Tari Sebagai Jembatan Budaya dan Edukasi” yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar pelaku seni, serta menjadi ruang ekspresi dan kolaborasi bagi seluruh komunitas tari di Lampung.

Kegiatan dimulai dengan kirab di pelataran Gedung DKL yang dimeriahkan berbagai musik dan tarian untuk menyambut para tamu undangan. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolik bibit pohon gaharu sebagai tanda mengawali perayaan hari tari dunia 2025.

Terdapat 62 tarian yang ditampilkan dari berbagai perwakilan sanggar tari, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Acara ini dimeriahkan pula oleh beberapa komunitas Lampung, salah satunya Sahabat Difabel Lampung (Sadila) yang antusias memeriahkan perayaan ini dengan menampilkan tari Bumi Lampung. Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum dalam penandatanganan MoU Kerjasama antara FKIP Unila dan DKL dalam melestarikan budaya di Provinsi Lampung

Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku ketua DKL dalam sambutannya menyampaikan seni budaya yang berkembang di Provinsi Lampung merupakan aset yang diharapkan dapat dikenal secara luas.

“Seni budaya yang tumbuh di Provinsi Lampung merupakan aset yang dapat membawa nama Provinsi Lampung dikenal tidak hanya secara nasional, tetapi juga internasioanl sehingga para wisatawan akan menambah pendapatan Provinsi Lampung sehingga multi plan efeknya menjadikan masyarakat Lampung semakin sejahtera”, ujarnya.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila, Dr. Albet Maydiantoro, M.Pd sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini dan sangat mendukung acara-acara yang dilakukan untuk melestarikan sebuah seni yang berkaitan dengan kebudayaan Lampung, baik seni tari, seni musik, bahkan seni sastra.

“Kegiatan ini tidak hanya sekadar merayakan hari tari sedunia, tetapi bagaimana kita bisa memperkuat persatuan serta mendorong insan seni untuk terus kreatif,” jelasnya dalam sambutan.

Diharapkan dengan penyelenggaraan acara hari tari sedunia dapat memperkuat hubungan antara lembaga seni dan lembaga pendidikan. Selain itu, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran penting sebuah seni, khusunya tari dalam budaya dan akademik dengan merasakan denyut budaya, merayakan keberagaman, menyatukan langkah dalam sebuah alunan irama.

 

Tinggalkan Balasan