YAPEN -(deklarasinews.com)- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI, Theofransus Litaay, Ph.D menyebutkan proyeksi ekonomi Indonesia di Tahun 2023 tetap mengalami pertumbuhan ditengah isu- isu akan adanya inflasi yang melanda dunia di tahun ini.
Dikatakan bahwa ekonomi Indonesia kuat dan tumbuh sekitar 5,2% pada tahun 2022 meskipun Defisit APBN mencapai 2,38% PDB pada tahun 2022, tentunya ini di bawah proyeksi dan cukup jauh dari batas 3%.
“secara garis besar, kedua hal tersebut bisa terjadi karena tingkat mobilitas masyarakat yang mulai meningkat dan meningkatnya harga komoditas” jelas Theofransus Litaay dalam Seminar Nasional Outlook Menuju Indonesia Hebat 2025 yang dilaksanakan DPD PIKI Sulut di Kota Bitung pada Sabtu, 28/1/2023.
Lebih lanjut menurutnya walaupun secara global, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global 2023 hanya tumbuh 2,7 persen, namun demikian pemerintah telah memprediksi bahwa Indonesia tidak akan masuk ke dalam resesi pada 2023 .
Hal itu diperkuat dengan 3 indikator yakni : a). Permintaan domestik yang semakin menggeliat dan juga permintaan ekspor yang meningkat; b). Surplus neraca perdagangan, current account yang surplus; dan c). Kondisi inflasi yang tetap terkendali.
Disisi lain pada acara Economic Outlook 2022 Menko Perekonomian telah menegaskan bahwa Perekonomian Indonesia akan menjadi the bright spot in Asia (titik terang di Asia).
Sedangkan Proyeksi Geopolitik 2023 Kajian dari konsultan Global EY yang dilakukan pada bulan Desember 2022 lalu menyebutkan tahun 2023 terdapat sejumlah perkembangan geopolitik yang diprediksi akan mempengaruhi iklim bisnis dan ekonomi global, ini akibat Perang Ukraina di tahun 2023 ini masih berlanjut.
Selain itu Kebijakan “decoupling” oleh AS dan Uni Eropa akan terus memberlakukan kebijakan pembatasan baru secara eksplisit atau implisit ke Tiongkok. Sehingga Beijing diprediksi terus mengubah kebijakan dalam dan luar negerinya agar tidak terlalu terkait dengan rantai nilai Negara-Negara Barat.
Hal ini akan berujung pada erosi konektivitas ekonomi yang stabil begitu pula Keamanan energi menjadi agenda utama pembuat kebijakan pada tahun 2022, khususnya di Eropa yang berimbas pada Kerawanan dan ketidakstabilan pangan dunia.
Dikatakan dengan berbagai kegiatan sepanjang tahun 2022 salah satunya pertemuan Group of Twenty yang digelar setahun penuh terdapat banyak manfaat strategis dari pertemuan ini bagi Indonesia khususnya di bidang ekonomi, kebijakan luar negeri, dan pembangunan sosial.
“dalam pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan, Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi pembangunan dan investasi sehingga terbuka untuk bisnis” ujarnya.
Menurutnya ini akan menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian daerah, khususnya di bidang pariwisata, akomodasi (hospitality), transportasi, dan ekonomi kreatif, serta bagi UMKM lokal, bahkan berdasarkan data BKPM, Indonesia berhasil mengantongi komitmen investasi sekitar US$ 8 miliar (setara Rp.125 triliun, kurs Rp15.600) dari rangkaian KTT G20 .
“ini menunjukkan iklim investasi Indonesia yang sangat mendukung untuk keberlangsungan inovasi di masa mendatang. Keberhasilan Presidensi G20 tidak hanya membuahkan investasi bilateral Indonesia dengan negara-negara G20, tetapi juga kerja sama multilateral” tandasnya .
Diketahui Konkret deliverable kerja sama bilateral Indonesia sebanyak 140 proyek yang senilai US$71,49 miliar, sementara untuk kerja sama multilateral terdapat 226 proyek, tercantum dalam Annex G20 Action for Strong and Inclusive Recovery Bali Declaration.
Menyikapi tahum politik 2023 dan Pemilu 2024, Litaay mengatakan Menjelang 2024, Indonesia akan diwarnai dinamika tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) apalagi Presiden Joko Widodo sebagai petahana akan berakhir dengan dua masa jabatan.
“rangkaian pemilihan yang mewarnai tahun mendatang akan melihat berbagai kampanye besar-besaran. Ini perlu dioptimalkan untuk memacu ekonomi kecil dan menengah ” katanya.
Hal Ini juga didorong prediksi akan adanya lebih dari 2 calon Presiden yang diajukan partai-partai dari koalisi masing-masing. Untuk itu, pemerintah berkomitmen dalam menjaga stabilitas politik agar memungkinkan atmosfer investasi yang optimal.
Turut hadir dalam Semnas Outlook Menuju Indonesia Hebat 2025 yang bertajuk menjaga kestabilan 2023 menuju 2024 ini pembicara-pembicara lain diantaranya Elvira Katuuk, PLT Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara mewakili Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Jeane Marie Tulung dari Dirjen Bimas Kristen Protestan Kementerian Agama RI.
Badikenita Putri Sitepu Ketua Umum DPP Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPPPIKI), Brigjen TNI Theodorus Kawatu, Kapok Sahli Pangdam XIII/Merdeka mewakili Pangdam XIII/Merdeka, Fernando Butarbutar Deputi Kepala Perwakilan Divisi Perumusan dan Implementasi Kekda Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Utara.
Pinky Saerang Wakil Rektor III Universitas Sam Ratulangi, Ferry Liando akademisi Universitas Sam Ratulangi, Dani Pinasang pengamat hukum Universitas Sam Ratulangi dan Goinpeace Tumbel akademisi Universitas Negeri Manado. Giat ini dimoderatori oleh Jeane Rondonuwu Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulawesi Utara, kegiatan ini secara resmi ditutup oleh Walikota Kota Bitung, Maurits Mantiri, (rilisTL/Zack).