Tahura Wan Abdurrahman Siap Jadi Destinasi Ekowisata Unggulan di Lampung, Investor Tiongkok Tertarik Berinvestasi

BANDAR LAMPUNG –(deklarasinews.com)- Provinsi Lampung terus mendorong pengembangan sektor pariwisata berbasis alam melalui revitalisasi Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdurrahman, yang terletak di kota Bandarlampung dan Kabupaten Pesawaran. Kawasan konservasi ini dinilai memiliki potensi besar sebagai destinasi ekowisata unggulan di Sumatera bagian selatan.

Hal itu terungkap saat kunjungan Mr. Wang dari POLY Tainuo (Shenzhen) Energy and Poly Power Service Co., Ltd dari POLY Group salah satu perusahaan BUMN China terbesar. Dan tim ke Kantor Tahura, di kawasan Gunungbetung Bandarlampung, Sabtu (26/4). Pada pertemuan itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Y. Ruchyansyah, menyampaikan bahwa Tahura memiliki berbagai keunggulan, baik dari sisi ekologis maupun ekonomis.

“Tahura Wan Abdurrahman mencakup kawasan hutan yang luas dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, topografi yang indah, serta akses yang relatif mudah dari pusat Kota Bandar Lampung. Potensinya luar biasa untuk dijadikan kawasan ekowisata terpadu yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Lampung tengah mendorong pengembangan fasilitas penunjang pariwisata di kawasan ini, seperti jalur interpretatif, Penangkaran Rusa, area glamping, taman edukasi, hingga pembangunan teropong bintang (observatorium) yang dirancang menjadi ikon baru wisata edukatif Lampung.

Menariknya, dalam kunjungan strategis ke Lampung, investor asal Tiongkok, Mr. Wang Baoan dan Li Zhongyi dari POLY Tainuo (Shenzhen) Energy and Poly Power Service Co., Ltd., menyatakan ketertarikan besar untuk berinvestasi dalam pengembangan kawasan ekowisata di Tahura. Mr. Wang mengungkapkan kekagumannya terhadap potensi kawasan ini dan menyebutkan rencana akan meyiapkan masterplan utk menjadikan Tahura menjadi objek agrowisata yg terbaik dan terlengkap dgn tetap mempertahankan ekosistem konservasi alam baik utk objek agro wisata maupun pembangunan hotel, observatorium, serta destinasi wisata lainnya sebagai bagian dari kerja sama jangka panjang.

“Saya melihat Tahura Wan Abdurrahman memiliki perpaduan sempurna antara keindahan alam, edukasi lingkungan, dan peluang bisnis. Kami ingin berperan dalam mengembangkan kawasan ini menjadi destinasi wisata modern yang tetap menghormati kelestarian hutan,” ujar Mr. Wang, seperti yang diterjemahkan oleh Tata Indra dan Rudi Setiawan, pengusaha dan pengurus APINDO Lampung yg juga ikut mendampingi.

Sementara itu, Kepala Tahura Wan Abdurrahman, Eny Puspasari, S.Hub., M.Si, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan peta jalan pengembangan ekowisata berbasis konservasi yang melibatkan masyarakat sekitar. “Kami ingin menjadikan Tahura tidak hanya sebagai kawasan pelestarian hutan, tapi juga sebagai ruang belajar alam, rekreasi keluarga, hingga peluang ekonomi kreatif masyarakat. Beberapa zona sudah kami petakan untuk kegiatan wisata, edukasi, penelitian, dan konservasi,” jelasnya.

Eny menambahkan bahwa ke depan, akan dibangun sejumlah fasilitas wisata berbasis lingkungan seperti hotel ramah lingkungan, taman tematik, pusat informasi biodiversitas, serta jalur ekowisata yang dapat dinikmati wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan ketertarikan investor luar negeri, kata dia, peluang pengembangan kawasan menjadi lebih terbuka dan berkelanjutan.

Ketua Apindo Provinsi Lampung, Ary Meizari Alfian, S.E., MBA, yang memfasilitasi pertemuan strategis ini, menyebut bahwa pengembangan Tahura merupakan langkah cerdas untuk memperluas portofolio investasi berkelanjutan di Lampung. “Ini bukan hanya investasi ekonomi, tapi juga investasi lingkungan dan sosial yang akan memberi dampak jangka panjang bagi generasi mendatang,” ujar Ary.

Senada dengan itu, Dr. Ir. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc, selaku Sekretaris Yayasan Alfian Husin yang turut mendukung agenda ini, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong pengembangan wisata berbasis alam. “Kawasan seperti Tahura akan menjadi living lab yang ideal untuk riset, pendidikan, dan inovasi. Keterlibatan dunia usaha dan akademik sangat penting untuk mewujudkan ekowisata yang cerdas dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dengan dukungan infrastruktur yang kian membaik dan komitmen kuat dari pemerintah daerah, pengembangan Tahura diproyeksikan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian daerah sekaligus memperkuat peran Lampung sebagai provinsi dengan destinasi wisata alam yang berkelas dan berkelanjutan.

“Pengelolaan Tahura bukan hanya tentang pelestarian lingkungan, tetapi juga transformasi kawasan menjadi ruang hidup masyarakat yang lestari, produktif, dan membanggakan,” tutup Y. Ruchyansyah. (**)