Tabligh Akbar Satu Muharram Pemkot Undang Ustadz Pantun.

PAGARALAM-(deklarasinews.com)– Menyambut dan memeriahkan tahun baru Islam, 1 Muharram 1441 H. Pemkot Pagaralam mendatangkan penceramah dari ibukota, KH.Taufikurahman  yang bergelar ustadz pantun.

Asdimanto dalam laporannya, Bakensos selaku pelaksana berkenaan dengan hari-hari besar agama Isla, kali ini berkesempatan mengundang K.H.Taufikurahman sebagai penceramah. Lanjut pria yang akrab disapa Manto ini, Tujuannya menciptakan generasi emas yang seimbang dalam kehidupan dunia dan akhirat dan gemar membaca Alqur’an.

Sebelumnya menurut kepala Bakensos  juga dilaksanakan pawai Ta’aruf yang diikuti anak-anak pelajar dan juga umum serta ibu-ibu pengajian, jelasnya Kamis (05/09).

“selain adanya tausiah juga dimeriahkan dengan pawai Taarufn”jelasnya.

Pada kesempatan ini diberikan bantuan kepada  3 orang anak yang kurang beruntung. Bantuan diserahkan langsung oleh Walikota Pagaralam, Alpian Maskoni SH.

Dalam sambutannya, Walikota Pagaralam mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Binkesos. “terimakasih kepada Binkesos.”ucapnya.

Sebagai hamba Allah sudah sewajarnya bermuhasabah. Kepada pak Ustadz selamat datang dan menikmati kota Pagaralam.

“Peringatan tahun baru Islam hendaknya menjadi momentum introspeksi sesuai dengan thema hari ini untuk  berpikirlah kearah yang  lebih baik..”harapnya.

Sementara K.H.Taufikurahman yang bergelar ustadz pantun  menandaskan  Thema didepan sangatlah luar biasa.

“Kata Hijrah hal yang mudah diucapkan namun sulit diaplikasikan namun diyakini atas bimbingan dan petunjuk Yang Maha Kuasa dapat kita wujudkan.”katanya.

Dalam ceramahnya Taufikurahman secara implisit betapa berharganya arti seorang anak.

“Pesan mendalam dari sang ustadz, orang tua bisa masuk surga karena sang anak pun sebaliknya.”kata Taufikurrahman.

Sesuai dengan tuntunan nabi Muhammad SAW, Sering-seringlah mencium anak pada 4 titik ; ubun- ubun, jidat, pipi kanan dan kiri serta  cium tangan kanannya. “ciumlah di 4 titik yang disebutkan”urainya.

Suasana Lapangan Alun-Alun Merdeka terpantau dibanjiri lautan manusia, keci, remaja,  tua dan muda membaur mendengarkan siraman kalbu dari Ustadz Pantun.

Nampak hadir Forkompimda, ibu-ibu pengajian, tokoh agama, tokoh masyarakat memenuhi tenda yang sudah disiapkan. (Repi)

Tinggalkan komentar