Prioritaskan OAP, Ketua Tim Kerja Pansus Afirmasi MRP Harap Warga Nusantara Legowo

KEP. YAPEN – (deklarasinews.com)- Edison Tanati selaku Ketua Tim Kerja Pansus MRP, ketika dihubungi media terkait prioritas OAP masuk sekolah kedinasan, menyatakan bahwa selama ini ketika kita berbicara Afirmasi maka ada yang menilai bahwa orang Papua tertinggal dan terbelakang, itu keliru, tegas Tanati, 26/04/2021.

Kepada media Tanati menjelaskan bahwa terkait kuota Afirmasi yang telah disiapkan oleh Negara kepada OAP yang sudah ada selama ini, perlu dilaksanakan sesuai kuota yang ada. Saat ini memang saudara-saudara nusantara yang lahir besar Papua ini belum sadar bila dilihat masih mengambil bagian dari kuota yang tersedia bagi OAP selama  ini ungkapnya.

Jangan ketika kita bicara Afirmasi terus ada yang katakan itu karena orang Papua itu terkebelakang, tertinggal dan bodoh sehingga dikasih Afirmasi, kembali saya tegaskan bahwa itu keliru. Sesungguhnya Afirmasi ini memang wajib disiapkan oleh Negara kepada OAP tegas Tanati.

Kembali saya tegaskan bahwa sampai saat ini saudara-saudara kita dari luar Papua sesungguhnya mereka belum sadar akan kesempatan ini sehingga peluang ini selalu masih ditutupi oleh mereka ungkapnya.

Kapan orang Papua pergi mengikuti tes/ seleksi khusus seperti Afirmasi  didaerah lain misalnya di Sulawesi, Bali bahkan Sumatera dan lain sebagainya.

Harusnya saudara-saudara kita nusantara jangan lagi mendaftar/ seleksi mengikuti kuota nasional yang tersedia bagi Papua, sehingga kuota ini bisa dimanfaatkan untuk persaingan diantara semua OAP dalam mengisi peluang-peluang pendidikan maupun pekerjaan tersebut.

Harap Tanati bahwa kedepan bagi saudara-saudara nusantara yang telah menetap bekerja dan mengabdi di Papua agar ketika anak-anaknya akan mengikuti seleksi mengikuti pendidikan maupun seleksi pegawai agar tidak lagi mendaftar kuota yang tersedia bagi Papua.

Pintanya jika berasal dari Jawa, Makassar, Toraja, dan Bali maka saat ini dengan kemajuan dunia digital seperti teknologi komunikasi dan internet ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kembali mendaftar di asal daerahnya supaya kesempatan-kesempatan kuota yang ada bagi Papua dapat didaftar oleh OAP guna mengejar berbagai kekurangan yang ada ini urainya.

Tujuan pendaftaran online dalam penerimaan sekolah, pekerjaan adalah kemudahan yang ada untuk orang yang mendaftar dari daerah lain untuk kuota suatu daerah, sehingga bagi saudara-saudara Nusantara yang ada di Papua stop saja mendaftar  kuota di Papua pintanya tegas.

Perlu diketahui bahwa permintaan ini bukanlah diskriminasi, namun inilah solusi terbaik dalam mengangkat harkat dan martabat Orang Asli Papua yang ada dalam bingkai NKRI ini.

Jadi bagi saudara-saudara nusantara di Papua selama ini telah diberikan kesempatan mengikuti transmigrasi, berdagang dan pekerjaan lainnya. Untuk itu, kami berharap perlu memahami kondisi yang ada dan legowo kepada orang-orang Papua pinta Tanati.

Kita (Papua) bergabung dengan Negara (RI) ini sejak 1 Mei 1963, dan Pepera 1969 sehingga terbentuklah 1 Provinsi Irian Jaya Barat dan 9 Kabupaten dibawah 2 Tap MPR RI yang diberikan Presiden untuk percepatan pembangunan Infrastruktur Provinsi Irian Jaya Barat dan percepatan SDM Provinsi Irian Jaya Barat ungkapnya tegas.

Mengapa demikian, karena untuk wilayah lain Maluku hingga Aceh setelah proklamasi kemerdeaan 17 Agustus 1945 telah masuk dalam tahap pembangunan SDM dan sarana prasarananya, hal ini berbeda dengan kita di Papua saat itu. (ed.zri).

Tinggalkan komentar