PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Untuk pertama kali nya di Sumbagsel Rumah Sakit Moh. Hoesin (RSMH) Palembang bekerjasama dengan RS Jantung Harapan Kita mengembangkan metode Zero flouroskopi untuk menggantikan pencitraan tanpa radiasi.
Kepala KSM Kardiologi RSMH, dr Alexander Edo Tondas, SpJP(K)-FIHA, mengatakan, penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit jantung yang telah ada sejak lahir. Ini akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna pada fase awal perkembangan janin di dalam kandungan.
” Seiring dengan kemajuan medis, saat ini beberapa jenis PJB dapat ditangani tanpa pembedahan namun dengan Intervensi kateter Zero Fluoroscopy,” kata nya.
Untuk pasien ASD dan PDA tentu perlu diperbaiki karena jika dibiarkan maka dalam jangka panjang efeknya tidak baik untuk pasien
“Sehingga misalnya tekanan paru-paru bisa meningkat, pasien mengalami gagal jantung maka yang bocor harus ditutup, yang ada lubang sebaiknya disumbat,”katanya.
Ditempat yang sama, Dr Radityo Prakoso, SpJP(K), FIHA Tim Zero Fluoroscopy (PJNHK) menjelaskan, keuntungan Zero Fluoroscopy antara lain, hari perawatan yang singkat, bekas luka sayatan sangat kecil, serta tanpa paparan radiasi sinar X.
“dengan Zero Fluoroscopy, tentu banyak keuntungan, di antaranya tidak membuat luka sayatan tapi hanya luka tusukan, yang mana si pasien bisa sembuh dalam satu dua hari saja,” jelasnya.
Selain itu, tidak ada radiasi yang dipakai sehingga mempercepat masa pemulihan serta penggunaan obat jauh lebih ringan.
“Sehingga lebih aman dan didekasikan untuk populasi tertentu seperti anak-anak, ibu hamil terutama tenaga kesehatan yang setiap hari harus terpapar sinar X,” ujarnya.
Selama dua hari 15-16 Juli 2022 ini di cathlab BHC (Brain & Heart Center), tindakan dilakukan pada enam pasien dewasa dengan penyakit ASD (atrial septal defect) dan PDA (patent ductus arteriosus) menggunakan sekat buatan yang dipasangkan ke jantung lewat selang atau kateterisasi.
“Pasien yang ditangani usia 30-42 tahun, dengan pengerjaan 30-60 menit (kurang dari satu jam). Tambal pada jantung tersebut nantinya akan menjadi bagian dari tubuh dan bisa bertahan seumur hidup pasien,“ paparnya.
” Selain pasien umum. Pelayanan ini bisa diakukan untuk pasien BPJS,” tambahnya.
Operator/Tim Zero Fluoroscopy (RSMH), dr Edrian Zulkarnain, SpJP(K) mengatakan cukup dengan luka tusukan pada pembuluh darah kita masukkan alat penutup jantung yang bentuknya seperti payung dengan selang
“Kita tidak membuat luka sayatan di pembuluh darah kaki namun hanya luka tusukan untuk memasukkan selang yang menjadi rel untuk memasukkan alat tanpa pembedahan,”pungkasnya.(dkd)