PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Satu lagi destinasi kuliner hadir di Kota Palembang, tepatnya di Jalan Proklamasi No. K 18. Resto dan Cafe Pinang Sirih resmi dibuka pada Selasa (15/4/2025), menandai langkah awal sebuah tempat makan yang mengusung konsep tradisional namun tetap relevan dengan gaya hidup masa kini.
Rini Endang Pratiwi, pemilik Resto dan Cafe Pinang Sirih, memperkenalkan tempat makan ini sebagai persembahan spesial bagi pencinta kuliner lokal, terutama masakan khas berbahan dasar ikan sungai. Ia menjelaskan, menu unggulan yang ditawarkan di antaranya Pindang Salai, Pindang Baung, Pindang Patin, hingga Gulai Kepala Baung, semua dimasak menggunakan resep rahasia keluarga yang telah diwariskan secara turun-temurun.
“Biasanya gulai identik dengan rasa pedas, namun di sini kami hadirkan dengan cita rasa yang berbeda. Lebih ke arah menu nusantara, dengan kekuatan rasa yang khas namun tetap ramah di lidah semua kalangan,” ujar Rini saat diwawancarai.
Tak hanya menyajikan hidangan khas ikan sungai, Pinang Sirih juga menawarkan berbagai pilihan seafood yang menggugah selera. Menu andalan mereka adalah Udang Sarang Telur, yang menggunakan udang galah ukuran jumbo, dimasak dengan teknik khusus yang menciptakan rasa unik dan menggoda. Selain itu, tersedia pula Kepiting berukuran besar, Kerang Hijau, Cumi-cumi, serta Ikan Bakar Bawal dengan bumbu khas Jimbaran.
“Semua hidangan seafood kami hadirkan dengan bumbu racikan spesial, sehingga menghadirkan pengalaman rasa yang berbeda dari tempat makan lainnya,” lanjut Rini.
Untuk melengkapi pengalaman kuliner, cafe ini juga menyediakan berbagai menu ringan seperti Mie Kari Kuah, Kwetiau, Pisang Tepung, hingga Ubi Cilembu. Sementara itu, pilihan minuman meliputi kopi hitam, kopi tubruk, kopi Vietnam, serta aneka jus segar dan minuman tradisional lainnya yang siap menyegarkan pengunjung.
Soal harga, Pinang Sirih menyasar semua lapisan masyarakat. Menu pindang, cumi, kerang hijau, dan udang ditawarkan mulai dari Rp30 ribuan. Untuk kepiting, harga disesuaikan berdasarkan berat per ons. Sedangkan untuk minuman, pengunjung cukup merogoh kocek mulai dari Rp10 ribuan saja.
Makna di Balik Nama “Pinang Sirih”
Nama Pinang Sirih bukan sekadar pilihan estetis, namun sarat makna budaya. Rini menjelaskan, nama tersebut terinspirasi dari kebiasaan masyarakat tempo dulu yang mengawali atau mengakhiri makan dengan mengunyah pinang sirih sebagai pengganti menyikat gigi.
“Kami ingin mengangkat kembali nilai-nilai budaya tersebut dalam bentuk yang lebih modern dan mudah diterima masyarakat saat ini. Selain itu, nama ini juga mudah diingat,” ungkapnya.
Dengan mengusung konsep tradisional di tengah era modern, Rini berharap Pinang Sirih bisa menjadi tempat makan yang tak hanya digemari masyarakat dewasa, tetapi juga menarik minat kalangan remaja.
Promo Grand Opening dan Rencana Operasional
Dalam rangka perayaan pembukaan, Pinang Sirih memberikan diskon sebesar 20% untuk seluruh menu hingga akhir minggu ini. “Setelah masa promosi ini berakhir, kami akan mengevaluasi dan merancang promo-promo menarik lainnya,” tambah Rini.
Resto dan cafe ini mulai beroperasi setiap hari dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Khusus akhir pekan, jam operasional diperpanjang hingga pukul 23.00 WIB. Untuk tahap awal, Pinang Sirih akan buka setiap hari. Namun ke depannya, akan ada dua hari libur setiap bulan, yaitu pada hari Jumat yang ditentukan kemudian.
Dukungan dari Pemerintah Setempat
Lurah Lorok Pakjo, Fathur Rahman, turut hadir dalam acara pembukaan dan memberikan apresiasi atas kehadiran Pinang Sirih sebagai pelengkap ragam kuliner di Kota Palembang. Ia menyampaikan harapannya agar resto ini bisa berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
“Kami sangat mendukung usaha seperti ini, yang tidak hanya membuka lapangan pekerjaan tapi juga menambah alternatif kuliner di kota kita. Namun, saya juga berpesan kepada pemilik usaha agar tetap memperhatikan ketertiban lalu lintas mengingat lokasi ini cukup padat,” ujarnya.
Ia pun mengajak warga Palembang untuk tidak ragu mencoba sajian khas Pinang Sirih yang mengedepankan cita rasa nusantara dengan harga yang ramah di kantong.
Dengan konsep yang memadukan kearifan lokal, resep keluarga, serta keinginan untuk merangkul semua kalangan, Pinang Sirih berpotensi menjadi primadona baru di tengah geliat dunia kuliner Palembang. (Ning)