Kompetisi ini mengusung tema “Kampus Berdampak” dan diselenggarakan secara daring pada periode 17–29 April 2025, dengan pengumuman pemenang pada 2 Mei 2025.
Tim kreatif ini terdiri dari empat mahasiswa lintas fakultas, yaitu Akbar Fauzi (Fakultas Teknik, 2022) sebagai Director dan Penulis Naskah, Seftano Dika Karel (FKIP, 2023) sebagai Editor dan Asisten Director, Devwan Hidayawan (FKIP, 2024) sebagai Talent, dan Ahmad Refa Salsabil (FKIP, 2023) sebagai Director of Photography (DOP).
Dalam wawancara, Seftano Dika Karel menyampaikan bahwa video mereka mengangkat pesan sederhana namun bermakna: perubahan bisa dimulai dari langkah kecil seorang mahasiswa biasa. Ide tersebut lahir dari hasil riset, diskusi tim, serta inspirasi dari kehidupan nyata mahasiswa Unila yang aktif berkontribusi di masyarakat.
Salah satu inspirasi utama datang dari Alfath Deip Perdana, mahasiswa Unila yang membagikan kisah pengabdian KKN-nya di Desa Nambah Rejo, mulai dari mendampingi warga di ladang hingga memberi edukasi lintas usia. Kisah ini dianggap relevan dan menyentuh untuk disampaikan dalam karya visual berdurasi singkat.
Proses produksi video memakan waktu sekitar satu minggu, dimulai dari perencanaan, penulisan naskah, pengambilan gambar, hingga proses editing dan finalisasi. Meski menghadapi kendala seperti keterbatasan alat dan waktu di tengah kesibukan kuliah, mereka mampu menyelesaikan video berkat kerja tim yang solid, komunikasi yang intens, dan semangat kontribusi nyata untuk masyarakat.
“Kami ingin menyampaikan sekecil apa pun langkah, bisa menjadi bagian dari perubahan. Ilmu yang kami dapat di kampus, harus bisa menyentuh kehidupan nyata,” ujar Seftano.
Rasa haru dan syukur menyelimuti mereka saat diumumkan sebagai juara. “Ini adalah apresiasi besar untuk kerja keras kami, dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya,” tambahnya.
Lebih dari sekadar kompetisi, pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi tim. Mereka menyadari bahwa konsistensi, kerja tim, keberanian menyampaikan ide, dan kepekaan terhadap isu sosial adalah kunci utama dalam menciptakan karya bermakna.
Ke depannya, tim berharap dapat terus melahirkan karya kreatif yang berdampak dan menginspirasi mahasiswa lain agar tidak ragu bersuara serta aktif berkontribusi melalui medium visual.
“Jangan takut mencoba. Kadang hal sederhana bisa berdampak besar. Bangun tim yang solid, percaya pada ide kamu, dan nikmati prosesnya,” pesan Seftano kepada mahasiswa lainnya.