SERUI -(deklarasinews.com)- 25/5/2022 : Sekretaris LSM LIRA Provinsi Papua Yohanis Wanane mempertanyakan situasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Yapen, menurutnya bahwa BBM adalah salah satu unsur yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat di kabupaten kepulauan Yapen.
Apalagi, saat ini masih dalam masa pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19, Masyarakat perlu beraktivitas, khususnya untuk memutar roda ekonomi, sendi-sendi perekonomian perlu jalan, bukan j=saja aktivitas pemerintahan. Anis mengatakan, hampir setiap kegiatan ekonomi membutuhkan BBM apalagi di daerah kepulauan seperti kabupaten kepulauan Yapen, lihat saja berapa banyak perahu nelayan yang akhirnya tidak melaut Karena kelangkaan BBM, beberapa Sopir yang parkir angkutan darat karena BBM susah, oleh sebab itu kami meminta jawaban Resmi dari Kepala Pertamina Papua untuk situasi ini, apa yang menyebabkan kelangkaan BBM ini, sebab menurutnya apa yang disampaikan Manager Fuel Terminal Pertamina Serui yang menyatakan bahwa Stok BBM yapen Aman dan Kelangkaan BBM di wilayah Yapen bukan tanggung jawab pertamina serui seperti dimuat dalam website. kepyapenkab.go.id adalah suatu kekeliruan, bagaimana hal tersebut bukan tanggung jawab Pertamina selaku lembaga paling berwenang untuk menjawab dalam situasi kelangkaan BBM di Yapen.
Menurut Wanane bahwa, sampai saat ini masyarakat pun tidak mengetahui berapa kuota BBM bagi kebutuhan masyarakat di Serui dan sekitarnya, menurutnya hari ini kebutuhan BBM di Yapen saat ini harus berbagi dengan Kabupaten Waropen dan juga seringkali melayani kebutuhan masyarakat dari kabupaten Mamberamo Raya, untuk itu dalam hematnya bahwa Kebutuhan BBM di Yapen Kuotanya perlu dinaikan lagi baik untuk jenis Pertalite dan Solar.
Dirinya juga meminta kepada Komisaris Utama Pertamina Pusat Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disebut Ahok untuk harus segera meninjau dan mengaudit Pertamina Papua secara khusus Pertamina Kabupaten kepulauan Yapen, secara langsung memeriksa penyaluran BBM di Yapen dari segi supply dan demand baik pada tingkatan distributor maupun konsumen, yang menurutnya hari ini perlu ada pimpinan dari pertamina pusat yang harus memeriksa situasi kelangkaan BBM di Yapen dalam beberapa bulan terakhir ini, apakah kelangkaan ini disebabkan oleh stok yang kurang atau ada permainan oleh oknum-oknum nakal.
Kepala Pertamina Serui juga harus menjelaskan 6 lembaga penyalur BBM yang dimaksudkan tersebut, dan beberapa kebutuhan yang disuplai kepada 6 lembaga tersebut di kabupaten Yapen, sementara dalam pengamatan kami stasiun pengisian bahan bakar utama di Yapen yang beroperasi melayani masyarakat hanya satu saja, sementara beberapa stasiun yang lainnya tdk beroperasi optimal, oleh sebab itu SPBU di Yapen Perlu ditambah, terutama untuk Stasiun bagi para nelayan perlu diperbanyak agar tidak terjadi monopoli pasar yang mengakibatkan tumbuhnya mafia-mafia BBM di Yapen.
Disisi lain LIRA Papua mengapresiasi kinerja Mabes Polri yang berhasil mengungkap Penyalahgunaan BBM Bersubsidi terbesar tahun ini di Kabupaten Pati, untuk itu LIRA Papua juga berharap Mabes Polri juga untuk memeriksa apa penyebab kelangkaan BBM di Kabupaten Kepulauan Yapen yang sangat meresahkan masyarakat, Polri perlu memeriksa kelangkaan BBM ini, baik dari pertamina maupun lembaga penyalur lainnya dan jika ada oknum-oknum Aparat keamanan dan juga oknum dari dalam pertamina sendiri yang turut mengambil untung dari situasi ini tolong untuk ditindak tegas, demikian disampaikan Sekwil DPW Lira Papua kepada pelitaekspres.com.(*)