PAPUA – (deklarasinews.com) – Kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo di BPTP Sentani Papua disambut Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad mewakili Gubernur Papua, Anggota DPR RI Dapil Papua Dr. H. Sulaeman I. Hamza, Pangdam XVII Cenderawasih Papua, Dandrem Jayapura, Bupati Kabupaten Jayapura, beserta Peserta Bimtek Kewirausahaan Petani Milenial Papua, Kamis, 02/09/21.
Mentan Syarul bersama rombongan yang tepat jam 16.00 waktu Papua tiba di Sentani memberikan angin segar bagi masyarakat petani Papua lebih khusus Petani Milenial Papua yang hadir mengikuti Bimbingan teknis (Bimtek) Kewirausaan Petani Milenial Papua.
Kehadiran Mentan Limpo menjadi Spirit dan kekuatan modal pembangunan pertanian kita di Papua, ungkap Musa’ad dalam sambutannya. Kita harus kembali membangkitkan potensi yang ada di Tanah Papua ini. Selama ini kita di Papua terlena, karena pengaruh tambang itu sebagai jagat raya dinegeri ini.
Sudah seperti kita dihipnotis, bahwa tambang itu memberikan banyak manfaat bagi pembangunan di Tanah Papua, ternyata tidak. Kontribusi tambang bagi PDRB Papua memang cukup tinggi dimana hari ini mencapai 34%.
Sangat bedah dengan kontribusi di bidang pertanian sebesar 12%. Tetapi yang menikmati kontribusi tambang itu hanya 1.4%, sedangkan yang menikmati kontribusi PDRB dibidang pertanian sebesar 17%. Rakyat Papua yang menikmati kontribusi bidang pertanian 17% lebih besar dari kontribusi PDRB tambang.
Dengan membaca data kita seperti yang saya sebutkan tadi maka saya berharap kita kembali kepada basic kita yaitu bidang pertanian. Kondisi kita juga bahwa warga OAP mayoritas masih hidup didaerah-daerah pinggiran yang bercocok tanamnya dengan cara-cara lama, namun focus kegiatan utamanya adalah pertanian.
Dengan kehadiran Pak Mentan ke Papua ini, maka kami berharap, kita kembali bangkit dan mengidolakan pertanian. Karena Papua yang selama ini kaya, gagah sumberdaya alamnya ini
Kami juga perlu sampaikan bahwa kemarin pak Gubernur sudah launching program Papeda dimana ada paket kredit kepada petani-petani milenial khususnya kepada anak-anak mudah Papua tanpa bunga. Karena bunganya di tanggung oleh Pemda Provinsi Papua. Program ini telah dilakukan kerjasama dengan Bank Papua.
Pertengahan tahun ini program Papeda sudah berjalan, dimana besaran kredit tanpa bunga sebesar Rp. 10.000.000, (Sepuluh juta rupiah). Setiap tahun Pemda Papua terus menambah pinjaman ini hingga 5 milyar rupiah bagi pemuda milenial yang mau berwirausaha dibidang pertanian. (rep. zri).