Wakapolres Sarmi Hadiri Peresmian Gedung Pengelolahan Industri Picho

SARMI- (deklarasinews.com)-Siang tadi bertempat di kampung Kwentor distrik pantai timur barat telah dilaksanakan peresmian gedung industri picho yang di hadiri oleh wakapolres sarmi Kompol Abdul Rahman. (Jumat, 10/09/2021)

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh bupati sarmi Drs. Eduard Fonataba, MM , Sekda Kab. Sarmi Elyas Bakay, Dandim 1712  Sarmi Letkol Inf. Rizky Marlon Silalahi, SIP, Kepala Bappeda kabupaten sarmi Hengky  Baransano, Kepala distrik pantai timur barat Daud Fokames, SE, Kapolsek pantai timur Iptu Arifin Nasim, Para kepala kampung se distrik pantai timur barat, Para kepala dinas dari beberapa instansi dinas kabupaten serta sejumlah tamu undangan dan masyarakat kampung takar dan kwentor.Kegiatan peresmian gedung industri pengelolahan picho di awali  dengan selayang pandang yang di sampaikan langsung oleh Kepala Bappeda kabupaten sarmi dan dilanjutkan dengan ibadah syukuran yang dipimpin oleh Pdt. Wayoi, S.Th

Seusai ibadah syukuran dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Bupati sarmi sekaligus membuka gedung industri pengelolahan picho. Saat sebelum melakukan pengguntingan pita, Bupati sarmi berpesan agar bangunan industri pengeloahan minyak picho yang sudah ada dapat dijalankan dengan baik oleh masyarakat di wilayah pantai timur, sehingga dengan begitu, dapat meningkkatkan taraf hidup masyarakat setempat,”ujar bupati sarmi.

Di sela – sela acara syukuran, Kapolres sarmi melalui wakapolres sarmi Kompol Abdul Rahman juga mengapresiasikan apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat, sehingga hasil PCO melakui minyak kelalaoa asli dan di ke.as menjadi beberapa merk barang seperti sabun dan minyak goreng picho, dan Ia berharap agar masyarakat bisa terus menjaga kesehatan di tengah pandemi covid – 19 dalam kegiatan sehari – hari  di tempat pengelolahan ini,”ucap wakapolres sarmi.

Setelah pengguntingan pita, dilanjutkan dengan peninjauan lokasi pengelolahan minyak picho oleh bupati sarmi bersama rombongan dan tamu undangan, dan dilanjutkan dengan pemberian bingkisan sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada beberapa warga yang berhasil memproduksi minyak dalam jumlah banyak untuk kemudian dilakukan pengolahan secara laboraturium dan kemudian dipasarkan. (*)

Tinggalkan komentar