Roberth Wanggai Anggota MRP Pokja Agama, Hadiri Ibadah Syukuran HUT PKB Ke 63 Tahun GKI Pniel Turu

KEP. YAPEN- (deklarasinews.com)-  Puncak kegiatan yang dilakukan dalam rangka Perayaan HUT Persekutuan Kaum Bapak (PKB) GKI Pniel Turu yang terlaksana sejak 1-30 Maret 2021 ditutup dengan Ibadah Syukuran bersama Kaum Bapak dan seluruh Jemaat dilingkungan GKI Pniel Turu, Turu, 1/04/2021.

Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Agama Roberth D. Wanggai, S.Sos yang menghadiri langsung kegiatan Ibadah syukuran HUT PKB Ke 63 Tahun GKI Pniel Turu, ketika dikonfirmasi media dilingkungan gereja merasa senang dan ikut berbahagia dengan perjalanan panjang yang telah dilewati oleh Persekutuan Kaum Bapak (PKB) dilingkungan GKI Pniel Turu.

Menurut Roberth bahwa Persekutuan Kaum Bapak (PKB) GKI Pniel Turu seperti ini adalah bentuk persekutuan dalam peningkatan keimanan yang perlu untuk tetap dijaga dan ditingkatkan guna memberikan banyak manfaat dalam pertumbuhan iman selaku orang percaya.

Selaku Anggota MRP Pokja Agama utusan GKI di Tanah Papua, hari ini saya hadir ditengah-tengah jemaat khususnya dalam Ibadah Syukur bersama Kaum Bapak dan seluruh Jemaat dilingkungan GKI Pniel Turu adalah bentuk respon kami selaku Anggota MRP untuk melihat secara langsung jemaat yang ada.

Kehadiran saya pada Ibadah Syukur Persekutuan Kaum Bapak (PKB) GKI Pniel Turu ini dalam rangka kegiatan reses kegiatan Sosialisasi  Pelarangan Pengawasan Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol dan Obat-obat terlarang ungkapnya.

Dalam kunjungan reses ini, selaku anggota MRP Pokja agama, kami minta kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota untuk lakukan Pengetatan Pengawasan terhadap Peredaran Minuman Beralkohol serta Obat-obat terlarang lainnya sebagaimana telah termuat juga dalam keputusan MRP Nomor 4/MRP/2021 urainya.

Meskipun, Peraturan Pemerintah yang tertuang pada Perdasi No.15 tahun 2013 telah direvisi ke Perda Nomor 22 tahun 2016 namun belum berjalan dengan baik. Akibatnya, peredaran Miras dan Narkoba masih beredar dengan muda dan meluas dan berdampak negatif bagi Orang Asli Papua yang juga adalah warga gereja.

Ketua Majelis Jemaat GKI Pniel Turu Pdt Yanne Manori, S.Si,Teol, dalam Khotbah Ibadah Syukur HUT PKB dan Peletakan batu pertama Gedung Gereja Pniel Turu Ke 63 Tahun dibawah sorotan tema “Tinggallah didalam Firman maka kamu akan Berbuah”.

Sebagai refleksi, pada tanggal 1 April 1958, waktu dimana pelayan Tuhan Domine Izaak Samuel Kijne telah selesai dengan karya/ bertugas dalam pelayananya/ pensiun dan di saat itu GKI Tanah Papua telah terlepas dari sending dan berdiri sendiri sehingga persiapan-persiapan dilakukan.

Diwaktu yang bersamaan seorang pelayan Tuhan/ Guru Izaak Samuel Kijne akan kembali ke asalnya maka hamba Tuhan akan ke Hollandia sebutan saat ini buat Kota Jayapura.

Sebelum meninggalkan tanah Papua maka diasingkan di Kampung Turu Serui, pada saat itu ketika berada di Kampung Turu, hamba Tuhan Izaak Samuel Kijne meletakkan nasar dan memberikan nama GKI Pniel Turu pada tanggal 1 April 1958.

Kisah dan perjalanannya telah memberikan bakti bagi pelayanannya di Tanah Papua, Nama GKI Pniel Turu sebelumnya diberikan nama GKI Yuliana 2.

Jika saat ini seluruh persekutuan jemaat boleh ada dan bangkit khususnya jika PKB GKI Pniel Turu boleh ada, dan bangkit untuk memulai suatu organisasi gereja seperti PKB yang ada karena peletakan dasar iman percaya yang kuat oleh unsur PKB tetapi juga oleh pelayanan GKI di Tanah Papua.

Iman yang kuat oleh hamba Tuhan Izaak Samuel Kijne yang meletakkan nasar “Makin Banyak Kamu Bagi Kepada Orang, Makin Bertambah Sisanya Bagi Kamu” (I.S. Kijne).

Persekutuan Kaum Bapa didalam pelayanannya selaku Imam, didalam gereja khusus GKI di Tanah Papua ditetapkan sebagai Imam dalam keluarga. sehingga dalam segala situasi yang terjadi apalagi dalam menghadapi situasi Pandemi Covid-19.

Pergumulan jemaat dapat dikuatkan dengan ajakan Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu merupakan ajakan Tuhan agar setiap kita melalui persekutuan. Tinggalah merupakan desakan dan ajakan kepada murid-murid untuk mau kokoh dan membangun persekutuan bersama Yesus. (ed.zri).

Tinggalkan komentar