SOFIFI -(deklarasinews.com)- Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) terus berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan jalan dan jembatan. Seperti jalan di Pulau Obi Kabupaten Halmahera Selatan yang akan di aspal hotmix pada tahun 2022-2023.
Selain jalan hotmix, Pemprov Malut juga bakal membangun jembatan bailey di Pulau Obi sebanyak tiga buah. Hal ini dikatakan Kepala Dinas PUPR Malut Saifuddin Djuba melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Multi Years XX Sofyan Kamarullah, saat dikonfirmasi usai Rapat Persiapan Penunjukkan Penyedia paket pembangunan jalan dan jembatan ruas Laiwui, Jikotamo, dan Anggai, di Kantor Dinas PUPR Malut, Sofifi, Kamis (17/11/2022).
“Untuk pembangunan jalan dan jembatan ruas Laiwui, Jikotamo, dan Anggai. Dimana dalam pembangunannya itu adalah untuk pekerjaan jalan hotmix sepanjang 5 kilo 400 meter dan disamping itu juga ada jembatan bailey sebanyak tiga buah,” ungkapnya.
Menurutnya, walaupun rapat persiapan antara pihak PPK dan pihak penyedia itu sudah dihilangkan dalam Peraturan Lembaga (Perlem) LKKP Nomor 12 Tahun 2021. Namun, pihaknya tetap melaksanakan rapat persiapan dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa dokumen yang dievaluasi oleh Pokja Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) pemilihan itu benar-benar valid.
“Hari ini kita laksanakan rapat bersama penyedia. Jadi, PPK hanya sebatas untuk mereview kembali apakah dokumen yang dievaluasi oleh Pokja apa sudah sesuai atau belum. Ini masih dalam tahapan, nanti setelah ini dikeluarkan Surat Pernyataan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ),” jelas Sofyan.
Selain itu, sebelum Pree Construction Meeting (PCM) atau rapat persiapan untuk berkontrak. Pihaknya akan meninjau langsung ruas jalan Laiwui, Jikotamo, dan Anggai di Pulau Obi.
Ia berharap, kepada perusahaan yang akan memenangkan paket proyek tersebut, harus berkomitmen dan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan pekerjaan jalan dan jembatan tepat waktu, serta dapat menjaga kualitas proyek itu sehingga dapat dinikmatinya oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lama.
“Kita sebelum berkontrak, ada seperti pakta integritas yang harus ditandatangani, walaupun sudah berkontrak secara hukum tapi harus ada satu komitmen bahwa mereka mampu melaksanakan pekerjaan ini sampai selesai. Kemudian ada komitmen untuk menjaga kualitas proyek dan menjaga keselamatan kerja,” tegasnya. (is).