SOFIFI -(deklarasinews.com)- Pemboikotan kantor gubernur Maluku Utara oleh sejumlah warga Kelurahan Guraping, Kota Tidore Kepulauan menyebabkan aktivitas ASN Pemprov Maluku Utara lumpuh.
Idham Sabtu, salah satu orator pada saat memberikan orasi meminta seluruh ASN yang sementara beraktivitas di ruang kerjanya masing-masing untuk segera meninggalkan kantor gubernur.
“Kami meminta seluruh pegawai untuk keluar dan tinggalkan kantor gubernur,” tegasnya, Senin (28/3).
Permintaan massa aksi tersebut, disesalkan oleh salah satu ASN di lingkup Pemprov Maluku Utara yang enggan menyebutkan namanya. Sebab, menurut dia banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan pelayanan terhadap masyarakat maupun pelayanan kepada pemda kabupaten kota tidak bisa diabaikan.
“Saya merasa terganggu dengan adanya aksi ini, karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di jam kantor, terutama pelayanan kepada masyarakat dan pelayanan terhadap pemerintah kabupaten kota,” cetusnya.
Pantauan media ini, massa aksi yang berjumlah sekitar 30 orang lebih itu melakukan unjuk rasa di kantor gubernur Maluku Utara yang dimulai pukul 09.23 WIT dan dilanjutkan dengan pemboikotan pada pintu utama kantor gubernur pukul 11.27 WIT dini hari.
Pemboikotan tersebut, disebabkan karena janji gubernur Abdul Gani Kasuba dan sekprov Samsuddin A. Kadir untuk menyelesaikan proyek jalan di Kelurahan Guraping sepanjang 700 meter itu tidak terealisasi. (ais).