SUMUTÂ -(deklarasinews.com)- Medan Internasional Convention Center menjadi saksi pertarungan sengit di cabang olahraga E-Sport pada pertandingan E-Football antara Kalimantan Timur (Kaltim) dan Aceh. Pertandingan ini menjadi salah satu momen penting dalam PON XXI, di mana Kaltim berhasil mengalahkan Aceh dan mengamankan tempat di Upper Bracket. Jum’at (13/09/2024)
Pertandingan dimulai dengan Match 1 yang mempertemukan Sakti Aulia Sulistyo dari Kaltim melawan Teguh Alfiqqih Pasca A dari Aceh dalam format 1vs1. Sakti, yang mengendalikan Bayer Munchen dengan formasi 4-2-2-2, menunjukkan performa gemilang dengan mengemas tiga gol yang semuanya dicetak oleh Mathys Tel pada menit ke-17, 28, dan 62. Meski Rahem Sterling dari Arsenal milik Aceh berhasil mencetak gol pada menit ke-87, hasil akhir pertandingan ini tetap memihak Kaltim dengan skor 3-1.
Lanjut ke Match 2 dengan Format 2vs2 atau Co-op masih dengan Formasi yang sama, Namun kali ini Aceh menggunakan Fc Barcelona dan Tim Kaltim yang terdiri dari Sakti Aulia Sulistyo dan Wawan menggunakan Bayer Munchen kembali menguasai jalannya pertandingan. Mereka mencetak empat gol melalui Ahmad Diallo (menit 2 dan 21), Christian Eriksen (menit 18), dan Rasmus Hajlund (menit 65). Di sisi lain, Aceh yang diperkuat oleh Teguh Alfiqqih Pasca A dan Rifqy hanya mampu membalas satu gol melalui Robert Lewandowski pada menit ke-43. Hasil akhir pertandingan ini adalah kemenangan 4-1 untuk Kaltim.
Kemenangan ini menempatkan Kalimantan Timur di Upper Bracket, siap menghadapi Kalimantan Selatan dalam pertandingan berikutnya. Sebaliknya, kekalahan ini memaksa Aceh turun ke Lower Bracket, di mana mereka akan menghadapi Gorontalo dalam pertandingan yang sangat menentukan.
Aceh dengan kekalahan ini harus segera bangkit dan mempersiapkan strategi yang lebih baik jika ingin melanjutkan perjuangan mereka di PON XXI. Pertarungan melawan Gorontalo di Lower Bracket akan menjadi kesempatan terakhir bagi Aceh untuk membuktikan kemampuan mereka dan mengejar gelar.
Kemenangan Kaltim ini tentunya menjadi dorongan moral yang besar bagi tim mereka, terutama menjelang pertandingan berikutnya melawan Kalimantan Selatan yang juga merupakan tim kuat. Kaltim berharap bisa mempertahankan performa gemilang mereka dan melaju ke babak berikutnya dengan penuh percaya diri.
Sementara itu, tim dari Aceh perlu mengevaluasi kekurangan mereka dalam pertandingan melawan Kaltim dan memperbaiki strategi mereka secepatnya.
Dengan hasil ini, dinamika kompetisi di cabang olahraga E-Sport PON XXI semakin memanas, menambah ketegangan dan antusiasme para penggemar. Pertandingan berikutnya tentunya akan sangat menentukan bagi tim-tim yang masih bertahan dalam kompetisi ini.
Secara keseluruhan, pertandingan antara Kaltim dan Aceh menunjukkan betapa kompetitifnya cabang olahraga E-Sport di PON XXI. Kaltim berhasil menunjukkan dominasi mereka, sementara Aceh harus berjuang keras untuk tetap bertahan dalam kompetisi ini. (Ami)