TUBABA -(deklarasinews.com)- Permasalahan yang di laporkan secara lisan dan tertulis oleh beberapa perwakilan dari warga Tiyuh Karta ke pihak inspektorat pada tanggal 03 Agustus 2021 yang lalu, dari beberapa media online yang mencoba Konfirmasi ke kepada kepala Tiyuh Karta di kediaman nya pada, Selasa (10/8/2021).
Menurut keterangan Sudirman SE, selaku kepala Tiyuh atau desa Karta, bahwa Badan Usaha Milik Tiyuh atau desa Karta (BUMT/BUMDES), usaha Lapak singkongnya masih Ada, dan keberadaan lapak singkong tersebut ada di Tiyuh Persiapan Karta tanjung selamat, Katanya
“Lapak singkongnya masih ada, hanya saja tidak berjalan, kalau mau lebih rinci tentang BUMT uang nya kemana tanya aja ke bendahara BUMT nya, kalau engak salah Di tahun,2017/2018 BUMT masih mendapat keuntungan, dan ada sumbangan Ke Angaran Pendapatan Belanja Tiyuh (APBTi) Masuk 20 juta rupiah ke APBTi,” Ungkapnya.
“Jadi saat ini, bendahara nya masih bekerja di luar kabupaten Tubaba, kita tunggu dia pulang,” tutupnya Sudiaman SE selaku kepala Tiyuh Karta.
Namun keterangan dari Kepala Tiyuh Karta Sudiaman berbeda fakta setelah kami dan tim turun kelapangan ke Tiyuh Persiapan Karta Tanjung Selamat (tujok), Ke lokasi lapak singkong dan hanya ada satu-satunya lapak singkong di tiyuh tersebut, lalu kami cek fakta di lapangan timbangan lapak tersebut sudah tidak ada lagi.
Menurut keterangan Juanda selaku pamong atau RK.01 Karta Tanjung Selamat, ia mengatakan lapak tersebut lokasinya masih ada, dan siapa pemilik aslinya saya tidak tahu, kata dia
“Yang saya ketahui lapak singkong itu yang bukanya Lahudin, tapi kalau pemilik aslinya yang jelas, saya tidak tahu Punya siapa,” Ujarnya.
lebih lanjut, Juanda menjelaskan, kalau masalah timbangan lapak singkong itu Sudah tidak ada, dan kapan di ambilnya timbangan itu di lokasi saya tidak tahu mereka tidak laporan, ungkapnya
Menurut keterangan Lahudin, di konfirmasi beberapa waktu yang lalu, lapak singkong yang berbeda di tujok itu lapak miliknya pribadi, bukan lapak BUMT tiyuh Karta, Ujarnya
“Saya ngambil bank buat bikin Lapak singkong itu, dan sudah banyak juga yang nanya ke saya menganai lapak itu, dikira mereka lapak BUMT tiyuh Karta, betul saya dulu pernah bekerja, dan sekedar bekerja di Lapak singkong BUMT Tiyuh Karta, sebagai buruh upahan saja tidak lebih, mana hasilnya saya serahkan kepada kepala tiyuhnya, Ungkapnya
“Mau saya jual ajalah, timbangan lapak singkong saya itu, biar berhenti mereka ngomongin lapak itu lapak Punya BUMT Tiyuh Karta, tutupnya.
Pihak Inspektorat Muslim Irban 5 inspektur pembantu saat ditanya, via telepon seluler WhatsApp apakah sudah menghadap atau belum kepala Tiyuh Karta, ternyata belum menghadap. “Kemaren ada staf saya kesana nemuin dia, katanya hari Senin ini tanggal 16 Agustus dia menghadap,” kata Muslim via telepon seluler.
“Engak hadir belum tahu kita alasannya belum ada kabar, katanya hari ini, kita panggil sekali lagi terus Badan permusiawaratan Tiyuh (BPT) dan sekdes kita panggil juga, biar dapat kita turun ke lapangan, tunggulah iya proses nya,” Ungkap muslim Irban lima (5).
Warga meminta agar pihak inspektorat bisa serius menangani permasalahan Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT)milik Tiyuh Karta yang di laporkan warga beberapa waktu yang lalu.(Izal/mar/Olan)