Konsisten dan Persisten Sofia Dewi dalam Menempuh Pendidikan

BANDARLAMPUNG-(deklarasinews.com)- Momen wisuda merupakan sebuah hal yang akan selalu dikenang oleh para wisudawan, dan menjadi wisudawan terbaik adalah impian setiap mahasiswa setelah berjuang menyelesaikan perkuliahan. Berbagai pengalaman dan capaian yang diraih selama menjadi mahasiswa menciptakan berbagai kenangan berharga dan sarat makna.

Salah satu cerita inspiratif datang dari Sofia Dewi, mahasiswa Program Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Lampung (Unila) berhasil meraih predikat wisudawan terbaik I wisuda periode V Tahun Akademik 2024/2025, Sabtu, 17 Mei 2025, di Gedung Serbaguna (GSG) Unila.

Dengan dukungan dari empat tenaga ahli, Auditor Ahli Madya, Hakim Tinggi Tindak Pidana Korupsi, Panitera Mahkamah Agung RI, serta Kepala Biro Perencanaan Mahkamah Agung RI yang juga menjabat sebagai Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa, Sofia Dewi berhasil menyelesaikan disertasinya.

Ia melihat FEB Unila sebagai tempat yang dipenuhi oleh profesor-profesor ahli di bidang akuntansi publik. Menurut Sofia Dewi, berada di lingkungan akademik tersebut bukan hanya menjadi sumber inspirasi, tetapi juga wadah untuk mewujudkan mimpi-mimpinya dalam berkontribusi bagi bangsa.

“Tidak ada tempat yang tidak disinggahi matahari” merupakan sebuah prinsip yang digenggam erat Sofia Dewi hingga saat ini sebagai pacuan untuk dapat secara konsisten mencari ilmu dan membaca sebanyak mungkin referensi untuk menemukan berbagai jawaban yang dibutuhkan. Tak heran, ia berhasil meraih predikat wisudawan terbaik satu program doktor.

Sejak awal perkuliahan, wisudawan terbaik satu program doktor tersebut telah menetapkan isu yang akan diteliti dalam disertasinya sehingga memudahkan Ia dalam pengerjaan disertasi dan berhasil melaksanakan seminar proposal pada awal semester empat.

Terdapat tantangan yang dihadapi Sofia Dewi dalam menempuh gelar wisudawan terbaik satu program doktor yaitu pembuatan material eksperimen berupa aplikasi e-procurement yang dimodifikasi dengan proses yang cukup panjang dan meyakinkan informan untuk dilakukan eksperimen dengan prosedur yang ketat.

Meski proses eksperimen yang dilakukan memakan waktu hampir satu tahun, disertasinya dapat disempurnakan dengan baik hingga tidak mengalami perbaikan besar sejak seminar hasil, uji kelayakan, ujian tertutup, hingga ujian terbuka. Ia pun berhasil menyelesaikan keempat tahap ujian tersebut dalam waktu kurang dari enam bulan.

Terdapat beberapa jurnal yang berhasil Sofia Dewi publikasikan selama menjadi mahasiswa yang menempuh studi di Program Doktor Ilmu Ekonomi, FEB Unila, antara lain:
1. The Influence of E-Government on Control Corruption Based On Hexa Helix Models (Scopus Q3)
2. Lets Improve E-Government and Human Capital Index To Eradicate The Corruption! (Scopus Q4)
3. Business Corruption, Political Corruption or Legal Corruption. Which is the biggest problem for E-Government? : ASEAN-Country Data Analysis (Status : Published as proceeding conference)
4. Can a Good E-Government and Human Capital Fight The Corruption?: Benchmarking Between Developed and Developing Countries (Presented on International Conference in Dubai 2023 dan mendapatkan penghargaan sebagai best paper awards di Dubai pada saat itu)
5. Peran Digital Payment Dan Adopsi International Public Sector Accounting Standard Dalam Upaya Mengurangi Korupsi di Negara-negara Berkembang. (Presented on National Conference in Palembang 2022
6. Fraud Hexagon Theory “Evaluation Framework In Procurement: A Systematic Literature Review (Sinta 4)

Sofia Dewi mengaku merasa sangat bangga atas hasil yang telah Ia capai berkat segala upaya yang telah dilakukan serta dukungan dari berbagai pihak.

“Sangat merasa bangga karena ini hasil kerja keras yang saya lakukan dengan sungguh-sungguh,” jelasnya dalam wawancara melalui WhatsApp 18 Mei 2025.

Setelah ini, Sofia Dewi berencana untuk terus berkontribusi secara nyata terhadap bangsa dengan mengaplikasikan novelty yang telah dihasilkan dalam disertasi “Analisis Peluang, Kolusi dan Tekanan Sebagai Determinan Kecurangan Pada Pengadaan Barang dan Jasa di Indonesia : E-Procurement Sebagai Variabel Pemoderasi” ke dalam dunia nyata.

Ia juga berpesan kepada para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan untuk terus konsisten dan persisten dalam menempuh pendidikan dengan membaca dan mencari referensi, serta memastikan isu yang akan menjadi subjek penelitian akan berdampak bagi bangsa.

 

Tinggalkan komentar