FKMP Gelar Aksi Pertemuan dengan Pemkab Diwarnai Kekecewaan

BLAMBANGAN UMPU -(deklarasinews.com)- Forum Koordinasi Mahasiswa dan Pemuda (FKMP) Way Kanan menggelar aksi solidaritas dan penggalangan dana untuk perbaikan jalan rusak di Kabupaten Way Kanan. Aksi ini dipusatkan di halaman dan depan Kantor Bupati Way Kanan pada hari ini, Senin, (19/05/2025).

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Nandang Kurniawan, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa dan pemuda terhadap kondisi infrastruktur jalan di Way Kanan yang memprihatinkan, bahkan di area sekitar pusat pemerintahan.

“Iya, hari ini kita gelar aksi dan penggalangan dana untuk perbaikan jalan rusak di depan Kantor Bupati Way Kanan,” ujar Nandang saat dikonfirmasi.

Nandang menambahkan, kepedulian ini semakin menguat setelah melihat fenomena masyarakat yang terpaksa melakukan perbaikan jalan secara mandiri di beberapa titik.

“Bahkan, masyarakat saat ini sudah banyak yang melakukan perbaikan jalan sendiri alias dengan cara mandiri. Dengan kondisi ini, kami dan kawan-kawan yang tergabung di FKMP Way Kanan, menggelar aksi dan penggalangan dana,” kata Nandang.

Ia menyebut, aksi ini awalnya diikuti oleh perwakilan dari beberapa organisasi kepemudaan (OKP) ternama, yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP), Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah), dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).

Namun, di tengah persiapan aksi, Nandang mengungkapkan bahwa tiga organisasi memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia menduga ada intervensi di balik keputusan tersebut.

Pihak FKMP memastikan bahwa aksi yang dikawal ketat oleh pihak Kepolisian dari Polres Way Kanan ini akan berjalan secara damai dan tertib.

Selain menyampaikan aspirasi, peserta aksi juga melakukan penggalangan dana langsung di lokasi.

Peserta aksi awalnya berkeinginan bertemu langsung dengan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Way Kanan. Namun, Plt Bupati dikabarkan sedang dalam keadaan sibuk sehingga belum dapat menemui mereka.

Akhirnya, perwakilan peserta aksi diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Way Kanan, Arie Anthony, di ruang pertemuan. Namun, pertemuan tersebut tidak berjalan sesuai harapan.

Beberapa peserta aksi tetap bersikeras ingin bertemu Plt Bupati dan menolak untuk berdiskusi dengan Sekdakab.

Situasi semakin memanas ketika Sekdakab mempertanyakan kelengkapan izin aksi, khususnya terkait kegiatan penggalangan dana, yang menurutnya kurang lengkap dalam pemberitahuan awal.

Pernyataan Sekdakab ini membuat peserta aksi tidak terima dan merasa kecewa, yang berujung pada keputusan mereka untuk keluar dan meninggalkan ruangan pertemuan.

Sementara itu, Sekdakab Way Kanan, Arie Anthony, ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa cara penyampaian aspirasi oleh peserta aksi dinilainya kurang secara etika.

Ia menegaskan, jika penyampaian aspirasi dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai aturan, pihaknya akan sangat terbuka untuk menerima.

“Sebab peserta aksi kan menyampaikan aspirasinya terkait jalan

Sehingga saya pikir tidak masalah dan kami sudah menerima,” ujar Arie.

Aksi solidaritas ini menjadi sorotan publik terkait kondisi infrastruktur jalan di Way Kanan dan cara penyampaian aspirasi antara masyarakat dan pemerintah daerah. (FJR

 

Tinggalkan komentar