BANYUASIN -(deklarasinews.com)- Hari ini bertempat dilahan sawah Alamsyah alias bak Uki Desa Glebak Dalam Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin diadakan kegiatan Panen Demplot Padi IP.200 sawah lebak dengan tingkat keasaman cukup tinggi menggunakan Pupuk NPK yang telah di Booster Bio Energy “minim pupuk panen melimpah”, Selasa (15/3/2022).
Turut hadir pada kegiatan tersebut Formulator Booster Bio Energy Prof. Faisal Rizal beserta rombongan, Wakil Bupati Bengkulu Selatan H. Rifai Tajudin dan rombongan, Tapem Kecamatan Rambutan Khairul Anwar, Kades Desa Glebak Dalam Kurniawan, PPL Ubaidilah, Kasus Kampung 2 Midan Tohir, Kadus Kampung 3 Muslim, Tokoh Agama Rizal Pahlevi, M. Zen, H. Bernawi, Tokoh Adat Makden, Ketua Kelompok Tani Muktarudin, anggota kelompok tani Romidin Amron, Aguscik, Marzuan Manan, Saropi, Sumardan, Usmanto, beserta beberapa ibu-ibu petani setempat.
Prof. Faisal yang sempat viral tahun 2020 dengan temuannya gula anti Covid, tidak pernah berhenti dalam membuat formula yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat termasuk pertanian.
Untuk para petani pangan, holtikultura dan perkebunan beliau menciptakan formula yang diberi nama Booster Bio Energy sebagai pemicu energi bagi tanaman untuk lebih memanfaatkan pupuk yang diberikan ke tanaman, apapun jenis pupuknya dan memacu unsur hara yang tersedia di alam (air, tanah, udara) untuk diserap tanaman dengan optimal.
Demplot yang dipanen hari ini merupakan Demplot kedua musim tanam 2021/2022 (IP.200) dilahan Alamsyah jenis Padi Bromo/Pandan Wangi. Perkiraan hasil panen +/- 5 ton berdasarkan hasil ubinan yang diambil pada lahan tersebut oleh PPL setempat.
Demplot pertama aplikasi pada Mei dipanen pada bulan Agustus 2021 dengan hasil 7 ton/Ha, meningkat 3 ton dari musim sebelumnya, ujar pemilik lahan Alamsyah.
Alamsyah dalam wawancaranya kepada awak media mengatakan “saya tidak mau dikatakan tidak bersyukur kepada Allah, bahwa saya sangat senang dengan hasil panen IP. 200 ini dan saya tidak berani mengundang bapak-bapak kalau hasilnya tidak baik, kata bapak yang penuh canda ini.
Ditanya perbandingan dengan tahun lalu musim yang sama, beliau mengatakan “alhamdulillah lebih baik, apalagi pengunaan pupuk NPK nya lebih sedikit hanya 150 kg/Ha dan Bapak bisa lihat sendiri lahan yang disekitar saya bandingkan sendiri bahkan ada yang gagal panen.
Dari beberapa petani setempat yang sempat diwawancarai awak media mengatakan bahwa musim tanam IP. 200 menghawatirkan sering gagal panen karena cuaca yang ekstrim, namun pak Alamsyah bisa panen cukup baik, itu pun diucapkan oleh PPL setempat Ubaidillah “dilihat dari fisik tanaman Baik namun bukan sangat baik, karena kalau jenis Padi yang sesuai dengan kondisinya kemungkinan panen akan lebih baik, begitu juga dengan sistim persemaian yang tidak serentak juga mempengaruhi anakan Padi, ucap PPL Ubaidillah.
Prof. Faisal saat di wawancarai awak media mengatakan, pupuk NPK yang di Booster Bio Energy akan diserap sempurna oleh tanaman, setelah diaplikasikan pada tanaman Pupuk tersebut akan menyerap unsur hara yang ada di alam (air, tanah, udara) akan menambah kesempurnaan dari kandungan pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman.
Prof. Faisal menambahkan Booster Bio Energy disamping bisa meningkatkan kualitas pupuk juga bisa menanggulangi hama penyakit tanaman yang dibudidayakan. Akhir pembicaraan beliau mengatakan Booster Bio Energy ini lagi diuji cobakan di beberapa jenis tanaman selain Padi ada Sawit dan Jagung.
Ditanya apakah produk Booster Bio Energy ini sudah dipasarkan, Prof. Faisal menjawab “baru uji coba untuk kalangan sendiri, jika manfaat kami persilahkan para pemangku Jabatan untuk uji coba skala besar lagi agar perekonomian petani bisa meningkat dan Indonesia terbebas kelangkaan pangan global”, pungkasnya. (Nsy/Ags)