PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1443 H, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan uang kartal sebanyak Rp 11 triliun.
Hal tersebut di ungkapkan Kepala Perwakilan BI Sumsel Erwin Soeriadimadja saat press release di kantor Perwakilan BI Sumsel Jalan Jenderal Sudirman Palembang. Senin (11/04/22)
” Dana tersebut dipersiapkan untuk penarikan secara tunai melalui kantor layanan dan mesin ATM perbankan di wilayah Sumsel, serta untuk memenuhi kebutuhan uang di wilayah Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, dan Bengkulu,”katanya.
Sedangkan kebutuhan uang kartal dalam periode Ramadhan/Idulfitri 1443 H khusus di Sumsel diperkirakan sekitar Rp6,4 triliun, meningkat 14% dari realisasi tahun 2021 yang sebesar Rp5,6 triliun seiring naiknya aktivitas ekonomi yang telah muncul sejak triwulan IV 2021 dan persiapan libur panjang Idulfitri 1443 H.
Langkah Bank Indonesia ini juga sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah yang layak edar di masyarakat, seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut.
” Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas ekonomi yang menguat sejak triwulan IV 2021 dan naiknya aktivitas ekonomi menghadapi Idulfitri 1443 H dan libur panjang,” tuturnya.
Bagi masyarakat di wilayah Sumatera Selatan yang ingin melakukan penukaran uang tunai jelang Idulfitri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan telah mempersiapkan 2 (dua) bentuk layanan, yaitu:
- Penukaran uang di Perbankan, mulai 4-29 April 2022. di Kantor Perwakilan BI Sumsel bersinergi dengan perbankan menyiapkan sejumlah 252 titik penukaran di kantor cabang bank umum yang ada di wilayah Sumsel.
- Penukaran uang di Mobil Kas Keliling BI mulai tanggal 6-29 April 2022. Penukaran uang melalui kas keliling BI kembali hadir setelah vakum dua tahun akibat pandemi.
” Untuk wilayah Sumatera Selatan, terdapat 12titik kas keliling di berbagai lokasi strategis. Sebelum hadir ke lokasi kas keliling. Selain menyiapkan uang tunai, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id untuk menghindari kerumunan,” jelasnya.
Lanjut kata Erwin, BI juga terus mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai, antara lain QRIS, uang elektronik, BI-FAST, dan digital banking, yang dapat meminimalisir kontak fisik dalam bertransaksi.
Berdasarkan data sampai dengan Maret 2022, di wilayah Provinsi Sumatera Selatan telah terdapat 395.173 merchant yang menggunakan QRIS, dengan 96,26%-nya didominasi oleh UMKM.
Bank Indonesia terus mendorong penggunaan cara bayar melalui QRIS baik dari sisi merchant maupun individu pengguna baru QRIS yang merupakan cara bayar yang cepat, mudah, murah, aman dan handal.
” BI juga mendorong penggunaan QRIS di tempat ibadah sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk menyalurkan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS),” paparnya.
BI juga menghimbau masyarakat agar menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi seperti di loket perbankan dan kas keliling Bank Indonesia guna menghindari risiko uang palsu.
Di sisi lain, BI juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berbelanja bijak dan melakukan konsumsi secara wajar/ tidak berlebihan pada periode Hari Beasar Keagamaan Nasional (HBKN) ini, mengingat pemerintah daerah akan senantiasa hadir dan berkoordinasi guna memastikan ketersediaan pasokan komoditas pokok selama HBKN, sehingga stabilitas harga tetap terjaga.
Selain itu, BI juga menghimbau masyarakat untuk senantiasa mengenali ciri-ciri keaslian Rupiah dan merawat uang Rupiah sebagai bentuk Cinta Rupiah, menjaga Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara sebagai bentuk Bangga Rupiah.
” Selain itu, mengenal fungsi Rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian sebagai bentuk Paham Rupiah,” pungkasnya.(dkd)