WAY KANAN -(deklarasinews.com)- Dugaan kekerasan fisik yang dilakukan oleh oknum guru berinisial DM terhadap siswa kelas IV SD Negeri 01 Tangkas, Kecamatan Kasui, memicu kemarahan publik.
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Sahdana, mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan untuk tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah tegas atas kasus yang dinilai mencoreng dunia pendidikan tersebut.
Meski peristiwa ini telah dimediasi dan disepakati damai di lingkungan sekolah, namun banyak wali murid merasa kecewa karena DM tetap diperbolehkan mengajar seperti biasa tanpa sanksi nyata.
“Saya minta Kadis Pendidikan Way Kanan bertindak tegas. Jangan hanya karena sudah berdamai lalu dianggap selesai. Ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh DM. Ini soal moral seorang guru! Kalau tidak ada sanksi, bagaimana bisa guru jadi teladan?” tegas Sahdana, politisi PDI Perjuangan yang dikenal vokal membela kepentingan rakyat kecil.
Ia menambahkan, sanksi harus tetap diberikan meskipun ada surat perjanjian damai.
“Kalau tidak ada tindakan tegas, kejadian seperti ini bisa saja terulang. Ini bisa menimbulkan ketakutan di kalangan wali murid dan merusak kepercayaan publik terhadap sekolah,” lanjutnya.
Situasi di lapangan pun menunjukkan indikasi pembelaan buta terhadap pelaku. Saat awak media mengonfirmasi langsung ke sekolah, istri DM justru terkesan membela tindakan sang suami dan menolak mengakui kesalahan.
Bahkan, seorang guru honorer yang disebut-sebut sebagai anak kepala sekolah, ikut menyerang balik media yang memberitakan kasus ini, mengancam akan melaporkan wartawan.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan Machiavelli Harman Tarmizi Saat di minta keteranganya melalui sambungan Whatsapp mengatakan,”Sementara kita pembinaan dulu kepapad yang bersangkutan (DM red Pak, kita lihat perkembangannya, yang bersangkutan juga menyesali dan tidak akan mengulangi perbuatannya.
Sementara itu,desakan publik kini semakin menguat. Dinas Pendidikan dituntut tidak hanya menengahi, tapi juga menegakkan etika dan disiplin tenaga pendidik. Masyarakat menanti langkah nyata. (SE)